Rencana Dibuka, Ponpes Tebuireng Siapkan Penyambutan Santri
Ketua Gugus Covid-19 Ponpes Tebu Ireng Jombang Lukman Hakim mengatakan ponpes Tebu Ireng telah menyiapkan skema menghadapi kedatangan para untuk mondok lagi.
"Kami sudah siapkan skema penyambutan santri dalam rangka membuka kembali proses belajar mengajar kitab di pesantren," kata Lukman, kepada Ngopibareng.id, Selasa, 9 Juni 2020.
Lanjut Lukman, skema itu dibadi menjadi dua yakni skema sebelum dan sesudah kedatangan santri.
"Untuk sebelum tiba di Tebuireng, santri harus menyerahkan surat pernyataan karantina mandiri yang ditandatangani ketua RT tempat mereka tinggal," katanya.
Selain itu, sebelum kembali ke pesantren santri juga harus membawa surat keterangan dokter yang menyatakan bahwa kondisinya memang benar-benar sehat, sehingga mereka juga tidak harus melakukan rapid test.
Dengan surat keteranga dokter ini pihak ponpes memastikan bahwa santri tidak memiliki riwayat sakit bawaan, penyakit ringan atau penyakit berat. "Mereka yang sakit jantung, paru-paru, flu atau batuk, tidak kami izinkan datang," ujarnya.
Sedangkan, ketika santri sampai di Tebuireng, mereka akan dilakukan pemeriksaan dan pendataan. Untuk itu, ponpes menyediakan tim dokter.
"Setelah diperiksa, para santri akan di karantina ulang di Ma’had Ali dan Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy)," katanya.
Setelah karantina di Ma’had Ali dan Unhasy, santri kemudian diarahkan ke kamar yang sudah ditentukan. Untuk setiap kamar, kapasitas penghuninya dikurangi setengahnya. "Semula isinya 4 santri, kini cuma diisi dua santri saja," katanya.
Pihak pesantren juga menyediakan fasilitas tempat cuci tangan di depan asrama dan di kelas. Kemudian pada saat kegiatan belajar mengajar santri wajib memakai masker.
"Durasi kegiatan belajar mengajar di kelas juga dikurangi menjadi setengah. Sementara aktivitas olahraga dan berjemur akan ditambah secara bergilir," katanya.
Lukman tidak menjelaskan kapan ponpes dibuka dan kembali aktif. Lukman mengaku hingga saat ini masih dikaji. Karena ponpes sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Saat ini masih dikaji bersama Gubernur Jatim. Memang banyak desakan dari wali santri untuk membuka ponpes kembali. Tapi kami sangat berhati-hati sampai kondisi benar-benar stabil. Kami menjaga kesehatan para santri," katanya.
Diketahui, Ponpes Tebu Ireng memiliki sekitar 4.000 santri. Sejak Maret lalu, para santri ini telah dipulangkan akibat pandemi virus Covid-19. Pemulangan santri ini juga dilakukan di seluruh ponpes cabang Tebuireng di berbagai daerah.
Berdasarkan jadwal tahun ajaran baru ponpes, santri baru mulai masuk pada 20 Juni dan santri lama pada 27 Juni. Namun pimpinan pesantren menggunakan tanggal 20 Juni itu sebagai asumsi awal masuk para santri untuk mengikuti kegiatan belajar.
Advertisement