Belum Ada Wujud Fisik, 14 Proyek Strategis Nasional Dibatalkan
Pemerintah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) pada kuartal pertama 2018, dan hasilnya 14 proyek yang belum akan ada pembangunan fisiknya hingga pada kuartal ketiga 2019, dikeluarkan dari daftar.
"Kalau proyek PSN itu belum akan ada pembangunan fisik, belum ada konstruksi pada kuartal ke-3 tahun 2019, kita akan anggap tidak diteruskan, didrop," kata Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat jumpa pers di Kantor Presiden pada Senin terkait kriteria PSN yang dibatalkan.
Beberapa PSN yang perkembangannya tidak berjalan baik antara lain pembangunan jalur kereta api Jambi-Palembang, pembangunan jalur kereta api Provinsi Kalimantan Timur, sistem penyediaan air minum regional Mebidang Provinsi Sumatera Utara, pembangunan Bendungan Pelosika Provinsi Sulawesi Tenggara, dan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Merauke.
Menurut Darmin, proyek yang dibatalkan itu masih berpotensi untuk diajukan kembali sebagai PSN pada masa yang akan datang.
Menko menjelaskan total nilai PSN yang "didrop" adalah sebesar Rp264 triliun.
Sebelumnya, dalam Lampiran Perpres Nomor 58 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), tercatat sebanyak 55 proyek baru dan 1 program industri pesawat terbang masuk menjadi Proyek Strategis Nasional, sehingga total daftar Proyek Strategis Nasional sebanyak 245 proyek.
Dari total proyek itu, sebanyak 10 proyek telah rampung dibangun dan terdapat penambahan 1 proyek baru di bidang pendidikan.
Setelah dilakukan evaluasi, pemerintah memutuskan 222 proyek dan 3 program pada PSN 2018 dengan rincian yaitu 69 proyek pembangunan jalan, 51 proyek bendungan, 29 proyek kawasan pembangunan termasuk kawasan ekonomi khusus (KEK), kawasan industri, dan kawasan pariwisata strategis nasional.
Kemudian, 16 proyek kereta api, 11 proyek energi, 10 proyek pelabuhan, 8 proyek air bersih dan sanitasi, 6 proyek bandara, 6 proyek irigasi, 6 proyek smelter, 4 proyek teknologi , 3 proyek perumahan, 1 proyek pertanian-kelautan, 1 proyek tanggul laut, dan 1 proyek pendidikan yaitu pembangunan Universitas Islam Internasional Indonesia.
Sementara itu, program yang masuk dalam Program Strategis Nasional adalah program pesawat terbang, serta program agraria, dan program kehutanan.
Total nilai investasi PSN tersebut, ungkap Darmin, mencapai Rp4.100 triliun. (ant)
Advertisement