Belum Ada Titik Terang, Polisi Sebar Sketsa Penyerang Novel
Polda Metro Jaya kembali mencari celah untuk menemukan pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan. Kali ini, Polda Metro bekerjasama dengan Polda seluruh Indonesia untuk menyebar sketsa wajah terduga pelaku.
"Iya itu pencarian. Kami libatkan seluruh Polda di Indonesia," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Sabtu, 6 Desember 2017.
Ia menjelaskan, petugas kepolisian kembali menjalankan upaya itu sejak awal 2018. Namun, hingga saat ini belum ada titik terang polisi untuk mengungkap kasus yang melibatkan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
"Kami sudah sebar mulai tahun ini, tapi belum ada laporan," kata dia.
Sedikitnya, ada empat sketsa wajah laki-laki yang disebar oleh kepolisian. Tetapi, ia belum dapat memastikan apakah benar pelaku berjumlah empat orang. Sketsa itu sendiri diperoleh berdasarkan keterangan dari para saksi.
"Ya itu berdasarkan keterangan saksi. Misal saksi A melihat wajah seperti itu dan sama seperti yang dilihat oleh saksi B," ujarnya.
Lebih lanjut, Argo meminta kepada semua pihak untuk bekerjasama untuk melaporkan jika melihat seseorang dengan ciri yang mirip, atau sesuai dengan sketsa yang disebar polisi.
Sementara itu, dalam sketsa empat halaman yang disebar Polda Metro, polisi meminta agar kepada siapa saja yang mengetahui, mendengar maupun memiliki informasi, dapat segera membawa yang bersangkutan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro.
Atau jika tidak, masyarakat dapat menghubungi hotline di 0813-9884-4474.
Insiden penyiraman Novel terjadi pada 11 Apri lalu. Ia disiram air keras oleh orang tak dikenal usai melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya di Jakarta Utara .
Akibat siraman air keras itu, Novel mengalami luka parah pada kedua matanya. Hingga kini, Novel masih menjalani perawatan di Singapura.
Meskipun Polisi telah memeriksa sejumlah orang yang dicurigai sebagai pelaku teror, namun tanda-tanda siapa pelaku sebenarnya belum menuai titik terang.
Pada awal Desember 2017, kepolisian menggandeng Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk melacak identitas pelaku penyiraman air keras.
Kedua lembaga kerja sama untuk menyocokkan identitas masyarakat dengan wajah sketsa wajah pria yang diduga pelaku penyiraman. Namun hingga kini upaya tersebut juga belum membuahkan hasil. (ant)