Belum Ada Kasus Gagal Ginjal Anak di Jatim, Dinkes Ingatkan Langkah Pencegahan
Belakangan kasus pasien anak-anak melakukan cuci darah mengalami lonjakan di sejumlah rumah sakit (RS). Salah satu yang gempar di RSCM sempat terdapat 60 kasus anak cuci darah. Namun, lonjakan kasus tersebut tidak terjadi di Jawa Timur.
"Sementara di Jatim belum ada laporan terkait kasus baru kecuali yang dulu," ungkap Kadinkes Jatim, Prof Erwin Astha Triyono di Surabaya, Kamis 8 Agustus 2024.
Terlepas tidak adanya kasus, Erwin mengingatkan perlu ada perhatian ekstra orang tua terhadap anak-anak. Baik soal pengobatan maupun konsumsi makanan. Ia mengatakan, dalam soal pengobatan apabila anak sakit lebih diperiksakan secara langsung ke dokter agar mendapat penanganan tepat.
"BPOM pasti beri izin pada obat qualified. Sekarang kuncinya pada masyarakat sehingga kalau berobat jangan beli obat sendiri tapi ke dokter agar dipilihkan obat terbaik dan legal. Maka kalau ada keluhan cepat lapor ke nakes agar lebih aman bagi putra-putri," kata Erwin.
Soal makanan, Guru Besar Unair itu menjelaskan, orang tua patut memberikan makanan terbaik bagi anak-anak yang diolah sendiri dengan cara masak yang betul. "Tidak perlu mahal, cukup yang ada di sekitar kita. Jangan lupa kualitas itu penting, cari komponen lengkap ada karbohidratnya, ada proteinnya, ada buahnya, ada sayurnya," imbaunya.
Terkait makanan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan BPOM yang memiliki kewenangan melakukan pengawasan untuk memastikan keamanan makanan, minuman dan obat-obatan di luar. Dengan upaya pencegahan seperti itu, ia yakin kasus gagal ginjal terhadap anak dapat dicegah dan kualitas kesehatan anak meningkat.
Advertisement