Belum Ada Jamu Anti Corona, Kata Dosen ITS
Akademisi dari Institut Teknologi Sepuluh November menegaskan tak ada jamu anti corona. Sri Fatmawati, dosen dari Jurusan Kimia ITS menjelaskannya dalam video edukasi sepanjang 1 menit 1 detik.
Mengenakan kerudung biru, Sri Fatmawati menjawab tentang pertanyaan ada tidaknya jamu anti corona. “Jawabannya nggak ada, karena jamu anti corona berarti bisa mencegah masuknya virus corona ke tubuh kita. Dan itu belum ada,” kata Fatmawati dalam videonya.
Ia lantas melanjutkan, jika ia percaya bahwa jamu bisa meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas. “Tapi kalau jamu untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita, itu ada,” katanya.
Ia lantas menyebutkan sejumlah rempah yang tak asing di lingkungan masyarakat Jawa Timur. Sepert kunyit, jahe, dan temulawak. “Itu Memang saintifik, secara pembuktian ilmiah memang ada kecenderungan ekstrak dari bahan itu bisa meningkatkan sistem imun manusia,’ katanya.
Sri Fatmawati dikenal sebagai anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI). Video edukasi tersebut beredar di aplikasi media sosial Whatsapp.
Sebelumnya, sejumlah ilmuwan di Surabaya juga mendukung konsumsi rempah-rempah untuk meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi covid-19 ini.