Belum Ada Bantuan di Lombok Utara, Ratusan Warga Kelaparan
Ratusan warga desa Pemenang, di Lombok Utara hingga sampai saat ini belum menerima bantuan makan. Para korban gempa yang desanya belum dijangkau mengaku kelaparan.
Rahmad Hendro, warga setempat mengatakan bantuan-bantuan itu diduga masih berada di kapal-kapal besar yang tertahan di tengah laut. Hal itu disebabkan, karena dermaga yang ada di Trawangnan tak cukup bila harus menampung kapal dengan ukuran besar.
"Sampai saat ini belum ada bantauan logistik di Pemenang," kata dia saat dikonfirmasi, ngopibareng.id melalui sambungan telepon, Senin, 6 Agustus 2018, malam.
Lanjut Hendro, stok makanan di Pemenang saat ini mulai menipis. Tak ada warung yang buka. Sementara persediaan makanan dan alat memasak milik warga sudah hancur akibat reruntuhan gempa.
"Apa yang mau dimakan, makanan dan alat masak hancur. Bagi yang rumahnya masih ada, orang-orang tetap tidak berani masuk karena trauma," ujarnya.
Dari pantauan Hendro, di tengah lautan kini terlihat ada 4 kapal. Menurutnya kapal-kapal itu seukuran feri besar, di antaranya kapal milik TNI AL dan Pelni.
"Semuanya tertahan belum bisa merapat ke pelabuhan. Karena di dermaga masih ada kapal-kapal kecil yang digunakan untuk mengevakuasi wisatawan, bukan logistik," kata dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers mengatakan, bantuan-bantuan itu belum bisa dikirim ke Lombok Utara, karena aksesnya yang susah dijangkau, usai terkena dampak gempa.
"Desa-desa juga ada yang sulit terjangkau, karena di bukit-bukit dan jalan rusak. Bantuan logistik di Lombok Utara belum dapat menjangkau di sana," kata dia, Senin, 6 Juni 2018.
Sutopo mengatakan, jumlah korban meninggal kini mencapai 98 orang. Rinciannya yakni 96 korban ada di Lombok, sedangkan dua korban jiwa lainnya ada di Bali.
"Ada tambahan 7 orang meninggal, sehingga total 98 orang meninggal yang rinciannya 96 orang di Lombok dan 2 orang di Bali," ujar Sutopo. (frd/wit)