Bella Hadid Berjuang Melawan Penyakit Lyme dan Kesehatan Mental
Bella Hadid mencetak prestasi atas karier modelingnya. Ia dinobatkan sebagai Model of The Year dalam malam penghargaan Fashion Award 2022. Totalitasnya terlihat saat ia tampil nyaris telanjang di panggung runway di Paris Fashion Week di Paris, Prancis, 30 September 2022, untuk menjadi model baju cat semprot rancangan Coperni Spring-Summer 2023.
Perempuan berdarah Palestina itu bersaing dengan empat supermodel lainnya. Adut Akech, salah satunya, model keturunan Sudan Selatan mengawali karier modeling setelah menjadi pengungsi selama beberapa tahun.
Ada pula nama Paloma Elsesser yang mewakili model plus-size. Berikutnya adalah Quannah Chasinghorse yang merupakan model sekaligus aktivis berdarah Indian. Terakhir adalah Lila Moss, putri Kate Moss yang mengikuti jejak sang ibu meski mengidap diabetes.
Namun sayangnya, Bella Hadid absen dari ajang bergengsi itu. Penata gaya Carlos Nazario mewakili dirinya menerima penghargaan tersebut dari Ashley Graham. Sesaat akan menerima, ia mengatakan Bella Hadid tidak bisa menghadiri langsung acara penghargaan tersebut karena tubuhnya tidak mengizinkannya.
Itu merujuk pada kondisi kesehatannya yang bermasalah. Adik Gigi Hadid itu sebelumnya secara terbuka telah berbicara tentang perjuangannya melawan penyakit lyme dan tantangan kesehatan mental.
Perjuangan Melawan Penyakit Lyme dan Tantangan Kesehatan Mental
Reputasi sang kakak Gigi Hadid yang begitu "sempurna" menurut Bella Hadid sempat membuat rasa percaya dirinya pudar. Tak sedikit orang membandingkan dirinya dengan sang kakak. "Saya selalu merasa seperti tidak memiliki sesuatu untuk dibuktikan. Orang lain bisa mengatakan apa pun tentang saya, tentang cara berpenampilan saya, cara berbicara dan bertindak," ungkap perempuan 25 tahun ini dikutip dari New York Post.
Seiring berjalannya waktu, Bella Hadid kembali menemukan kepercayaan dirinya lagi untuk berkiprah dan menekuni kariernya hingga ia dijuluki supermodel. Ia mengatakan, semua yang dia miliki saat ini bukan tanpa usaha dan kerja keras. Ia mampu membuktikan kalau semua itu bisa dia dapat tanpa embel-embel reputasi kakaknya.
"Dalam tujuh tahun saya tidak pernah melewatkan pekerjaan, membatalkan pekerjaan atau terlambat ke pekerjaan. Tidak ada yang bisa mengatakan kalau saya tidak bekerja keras," papar dia.
Berjuang melawan penyakit lyme hingga cibiran perjalanan hidup Bella Hadid ditempuh dengan jalan berliku. "Orang-orang sempat mengira kalau wajah saya saat in semua filler. Apalagi kalau melihat foto zaman dulu waktu masih remaja, wajah saya dibilang bengkak. Siapa pun yang mengira kalau saya telah mengangkat (operasi plastik) kelopak mata, itu salah. Saya pakai lakban, itu trik lawas," ujar Bella Hadid.
Pemilik nama lengkap Isabella Khair Hadid ini pernah divonis dokter menderita penyakit lyme hingga menyebabkan kabut otak, kecemasan, kelelahan, sakit kepala, nyeri tulang belakang dan sering menangis.
Saat itu, ia masih kelas delapan. Dokter juga memberinya resep obat untuk mengatasi gangguan pola makan. Pada usia 20 tahun, Bella Hadid juga sempat didiagnosis menderita hipotiroidisme. Menghadapi penyakitnya itu, banyak hal yang perlu dikontrol Bella Hadid, termasuk asupan kalori harian yang dikonsumsi.
Pada 2021, perempuan yang berkencan dengan Art Director Marc Kalman ini pernah mengalami depresi yang sempat membuatnya terpuruk. Ia sampai dirawat selama dua pekan di sebuah fasilitas kesehatan di Tennessee. "Saya tidak tahu apa yang saya tangisi. Saya selalu merasa sangat beruntung, tapi itu membuat saya semakin terpuruk," ungkapnya.
Setelah pengobatan, kondisi kesehatan mentalnya pun lebih baik. Ia menjalani rangkaian terapi self healing agar lebih menghargai dirinya sendiri. Perjuangan Bella Hadid ini diceritakan ke Majalah Vogue edisi April 2022 dengan cover dirinya.
Advertisement