Belasan Pemudik Arus Balik Berjatuhan di Bakauheni, Pingsan
Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan mulai dipadati pemudik arus balik dari Sumatera ke Jawa, Minggu 9 Juni 2019. Belasan penumpang arus balik pingsan karena kelelahan dan dehidrasi saat mengantre lama masuk kapal di dermaga pelabuhan penyeberangan itu.
Penumpang arus balik yang pingsan itu segera dievakuasi ke Posko KKP Kelas 2 Panjang di Pelabuhan Bakauheni untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Kepadatan penumpang arus balik kendaraan roda dua menumpuk di Pelabuhan Bakauheni Lampung, seperti di kantong parkir dermaga 1, 2, 3, 5, 6 dan Dermaga 7.
Sejumlah pemudik arus balik pingsan karena menunggu antre masuk kapal hingga berjam-jam. Petugas langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban dan mengevakuasinya ke posko kesehatan guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Penumpang arus balik yang menggunakan kendaraan roda dua pingsan akibat kepanasan dan kelelahan. sedangkan penumpang pejalan kaki lelah karena mengantre dan berdesakan saat antre masuk kapal.
Menurut petugas Posko KKP Kelas 2 Panjang, Bangkit, kepada Antara, hingga pukul 14.00 WIB terdapat 13 orang penumpang pingsan, rata-rata mengalami kelelahan akibat mengantre yang terlalu lama sehingga memicu gangguan kesehatan seperti dehidrasi dan gangguan pencernaan.
Sempat lengang
Setelah sempat lengang pada Minggu pagi, penumpang pejalan kaki kembali memadati Pelabuhan Bakauheni pada Minggu siang. Pada bagian pembelian tiket pemudik memadati hingga luar ruangan begitu juga pada bagian boarding menuju ke dermaga keberangkatan.
Sebagian dari pemudik yang membawa anak kecil dan bayi dan lansia diperbolehkan memasuki area tunggu masuk dermaga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Padatnya pemudik di tempat pembelian tiket dan boarding serta lambatnya pelayanan di pelabuhan itu mengakibatkan puluhan pemudik pingsan.
Petugas boarding terlihat kewalahan mengatasi lonjakan penumpang yang semakin tinggi. Para penumpang pun terlihat semakin emosi karena telah berdiri berjam-jam namun belum juga dapat memasuki area keberangkatan.
Di sisi lain pada gang way menuju kapal keberangkatan penumpang juga belum bisa berangkat dikarenakan harus menunggu kapal bersandar sedangkan tumpukan pemudik pejalan kaki sudah semakin membludak. Salah satu pemudik yang mengantre Sari (34) Warga Bandarlampung merasa kesal karena antrean pada mudik Lebaran 2019 terlalu lama.
"Dulu sebelum pembayaran diubah tidak terjadi seperti ini, sistem pembayaran ini juga harus diubah," kata dia.
Sementara itu Dirut PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspa Dewi mengatakan memang lonjakan penumpang tahun ini luar biasa bisa mencapai 19.000 orang dari hari biasa yang hanya 2.000 orang.
"Kami akan mengevaluasi semua sistem pelayanan bahkan semalam kami memberlakukan dua sistem pembayaran agar semakin cepat yakni dengan tiket tunai dan non tunai," kata dia. (ant)