Belanda Tarik Kembali Masker Buatan China
Pemerintah Belanda telah menarik puluhan ribu masker yang diimpor dari China, yang telah didistribusikan ke rumah sakit untuk memerangi wabah koronavirus. Masker buatan China itu dinilai tidak memenuhi standar kualitas.
Mereka menerima pengiriman masker dari pabrik China pada 21 Maret, kata pejabat dari Kementerian Kesehatan Belanda.
Masker itu dinilai tidak memenuhi standar ketika diperiksa. Sebagian kiriman sudah didistribusikan ke para profesional kesehatan.
"Sisa kiriman segera ditangguhkan dan belum didistribusikan. Tes kedua juga mengungkapkan bahwa masker itu tidak memenuhi standar kualitas. Sekarang pemerintah telah memutuskan untuk tidak menggunakan masker ini," katanya. Pengiriman di masa depan akan menjalani pengujian tambahan.
Penarikan itu menyangkut hampir setengah dari pengiriman 1,3 juta masker, yang dikenal sebagai FFP2, saluran televisi publik NOS melaporkan.
Masker buatan China itu dinilai tidak menutup wajah dengan benar, atau memiliki filter yang rusak, tambah stasiun itu.
Belanda bukan satu-satunya negara yang kecewa terhadap perlengkapan anticorona buatan China. Spanyol mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan mengembalikan lebih dari 600.000.000 kit pengujian cepat yang telah dibeli dari sebuah perusahaan China. Setelah dilakukan pengujian, terungkap test rapid dari China itu hanya memiliki tingkat deteksi 30 persen, Euronews melaporkan.
Menteri Kesehatan Turki, seperti dikutip Aljazeera, mengangkat masalah serupa selama konferensi pers akhir pekan lalu, mengatakan sampel test rapid dari sebuah perusahaan China tidak memenuhi standar efektivitas negara itu.
Menteri Kesehatan Perancis Olivier Veran juga mengumumkan Perancis telah memesan lebih dari satu miliar masker, terutama dari China, untuk membantu negara itu memerangi pandemi coronavirus. Masih belum jelas apakah Perancis akan membatalkan pesanannya. (nis)