Belajar Mencintai Makhluk Allah, Jalan Mengenal Allah Ta'ala
Syams Tabrizi, sang Darwisy misterius mengatakan : “Kita harus belajar mencintai makhluk Allah”. Katanya :
مَا لَمْ نَتَعَلَّمْ كَيْفَ نُحِبُّ خَلْقَ اللهِ فَلَنْ نَسْتَطِيعَ أَنْ نُحِبَّ حَقًّا. وَلَنْ نَعْرِفَ اللهَ حَقًّا
"Selama kita tidak belajar bagaimana mencintai makhluk Allah, kita tidak akan bisa benar-benar mencintai siapa pun, dan kita tidak akan mengenal Allah dengan sebenar-benarnya”.
Demikian pesan KH Husein Muhammad.
Sangkakala Kemanusiaan
Sa’di Syirazi, sufi-penyair besar dari Persia itu, meniupkan sangkakala kemanusiaan dalam puisinya yang indah :
أَىْ / بَنُوا آدَمَ جِسْمٌ وَاحِدٌ
اِلَى عُنْصُرٍ واحِدٍ عَائِدُ
إِذَا مَسَّ عُضْواً أَلِيمُ السَّقَامِ
فسَائِرُ أَعْضَآءِهِ لاَ تَنَامُ
إِذَا أَنْتَ لِلنَّاسِ لَمْ تَأَلَّمْ
فَكَيْفَ تَسَمَّيْتَ بِالْآدَمِى
O,
Anak-anak Adam adalah satu tubuh
Kepada keasalan yang Satu
ia kembali
Bila lara menyentuh satu tubuh
Tubuh-tubuh yang lain menggigil
dan terjaga-jaga
Bila kau tak merasa lara,
saat manusia lara
Bagaimana mungkin kau menyebut diri anak Adam
KH Husein Muhamad (25.08.19)