Belajar Matematika Lebih Mudah dengan Regrav
Diagram venn merupakan bagian dari ilmu matematika. Sebuah diagram dengan menunjukkan semua kemungkinan hubungan logika dan hipotesis di antara sekelompok (set, himpunan, grup) baik benda maupun objek.
Diagram venn biasanya diajarkan saat siswa mulai duduk di kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk mempermudah mengajarkan diagram venn dengan cara yang menyenangkan, mahasiswa Universitas Muhammdiyah Surabaya (UMSurabaya) membuat media belajar bernama 'Regrav' atau kelereng diagram venn.
Regrav diinisiasi oleh lima orang karya mahasiswa program studi Matematika dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSurabaya. Media pembelajaran dengan menggunakan papan dan kelereng ini adalah inovasi Indah Rosidah, Afrenda Miftahul Janna, Dewi Suwaibah, Lala Anggraini dan Ianatuz zukhrufah.
"Regrav adalah sebuah media pembelajaran menggunakan kelereng. Dengan media papan yang sudah ditempel stiker diagram venn untuk himpunan," ujar Indah Rosidah, ketua tim Regrav.
Indah Rosidah mengatakan, ide awal inovasi ini adalah untuk memudahkan siswa dalam belajar diagram venn. Karena, diagram merupakan pelajaran awal-awal saat SMP kalau tidak bisa, nanti pelajaran selanjutnya juga akan sulit.
"Selama ini kan belajar matematika cuma gurunya saja menjelaskan. Kami ingin siswanya lebih aktif dan juga terlibat dalam pembelajaran tersebut," ungkap mahasiswa yang bercita-cita menjadi guru ini.
Untuk cara permainan media pembelajaran ini, Indah menjelaskan, Regrav dimainkan oleh dua siswa. Dimana para siswa tersebut bergantian menggunakan segitiga berisi kelereng yang ada di tengah papan bergambar.
"Jadi ini seperti permainan biliar. Sebelum main kelereng ditaruh ditengah segitiga. Setelah itu kelereng akan berpencar di papan dan mereka (siswa) disuruh mendeskripsikan hasilnya," kata Indah.
Lebih lanjut, Indah menjelaskan, siapa yang benar dalam mendeskripsikan akan mendapat skor 1 angka. Siapa yang banyak mengumpulkan skor itu yang akan jadi pemenangnya.
Pemilihan kelereng dalam media pembelajaran Regrav, menurut Indah adalah untuk menghidupkan permainan tradisonal kembali. "Jadi perpaduan antara permainan tradisional kelereng dan pelajaran perhimpunan matematika," imbuhnya.
Dengan adanya Regrav, Indah dan kawa-kawannya berharap bisa memotivasi semangat anak-anak khususnya, SMP. Untuk belajar matematika, yang selalu dianggap sulit.
"Kami juga berharap inovasi ini terus berkembang. Rencananya, inovasinya ini akan kami buat 3D kedepannya dengan desain yang lebih bagus," pungkas Indah.
Sebagai informasi, inovasi Regrav ini berhasil lolos dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Kemenristekdikti dalam Program Kreatif Mahasiswa (PKM) 2019 dan menjadi finalis Program Inovasi Mahasiswa (PIM) 2019.
Advertisement