Belajar Islam Indonesia, Delegasi AIMEP Australia Kunjungi PBNU
Sebagai organisasi Islam terbesar di Nusantara, Nahdlatul Ulama (NU) berperan menjaga perdamaian dunia. Kini NU juga bergerak dalam upaya melakukan perdamaian di Afghanistan dan Xinjiang. Pun berupaya berkomunikasi untuk perdamaian Israel dan Palestina.
Hal itu terungkap saat Delegasi Australia Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (20 September 2023). Kunjungan ini dalam rangka dialog dan belajar tentang Islam Indonesia.
Delegasi AIMEP dari Australia ini disambut oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Hj Safira Machrusah dan Sidratun Naim, Ph.D, serta Anggota Badan Pengembangan Jaringan Internasional (BPJI) PBNU Eko Ermada dan Abu Bakar Shiddiq.
Wakil Sekjen PBNU Safira Rosa Machrusah menjelaskan bahwa Nahdlatul Ulama di bawah kepemimpinan KH. Yahya C Staquf menggerakkan diplomasi internasional, dengan beberapa program semisal R-20, Konferensi Fiqh Peradaban, hingga ASEAN IIDC.
Jejaring Komunitas Muslim
Direktur Mosaic Connections Rowan Gould menyampaikan pihaknya sangat senang dengan kunjungan ini. Ke depan, jejaring komunitas Muslim Indonesia melalui insiatif alumni AIMEP bisa berkolaborasi.
Rowan juga menyebut bahwa NU merupakan organisasi penting di Indonesia. Sebab, NU memiliki jaringan dari akar rumput sampai di tingkat pemerintahan. "NU esensial dalam tradisi Islam Indonesia," ujarnya.
Aisha Elmir, peserta AIMEP, merasa bangga bisa hadir belajar tentang NU. Ia mengaku mendapatkan energi baru setelah berkunjung ke PBNU.
Ia juga berharap ke depan, hubungan Australia Indonesia dapat semakin cerah. "Dan koneksi kita di masa depan bakal cerah," ujarnya.
Aisyah juga mengungkapkan bahwa banyak peserta dari Indonesia sehingga ke depan insyaallah dapat berkolaborasi dengan baik ke depan.
Dalam kesempatan itu, Munawir Aziz, kader NU yang juga delegasi AIMEP asal Indonesia, menyampaikan bahwa NU bukan saja organisasi tradisional, tetapi juga organisasi modern. Betapa tidak, NU menggelar sejumlah agenda internasional dalam jangka waktu setahun kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf kali ini.
"NU juga berperan penting dalam menjaga stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pacific. Sebagai organisasi muslim terbesar, NU juga punya pengaruh besar untuk menjaga keseimbangan politik kawasan," terang Munawir, yang juga sekretaris PCINU Inggris Raya.
Tidak hanya itu, NU juga bergerak dalam upaya melakukan perdamaian di Afghanistan dan Xinjiang. Pun berupaya berkomunikasi untuk perdamaian Israel dan Palestina.
Advertisement