Belajar Daring, Siswa Manfaatkan Wifi 29 KIM Probolinggo
Para siswa di Kota Probolinggo yang mengikuti belajar mengajar melalui daring (dalam jaringan/online) memanfaatkan wifi yang terpasang sekretariat Kelompok Irformasi Masyarakat (KIM). Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Probolinggo menyediakan wifi di 29 lokasi KIM di masing-masing kelurahan.
Sejak belajar via daring itu digelindingkan semasa pandemi Covid-19, sebagian warga terutama dari keluarga miskin mengeluhkan biaya paket data (internet). Sekretariat KIM akhirnya menjadi solusi bagi siswa untuk “nunut” memanfaatkan wifi secara gratis.
Awalnya fasilitas wifi yang dipasang sejak awal 2020 di Kota Probolinggo ini diperuntukkan bagi mitra pemerintah dalam penyebaran, sosialisasi, dan desiminasi informasi kepada masyararakat.
“Akhir-akhir ini sejumlah siswa yang memanfaatkan wifi di lokasi KIM Kaber Bing Berek,” kata Abdul Halim, Humas KIM Kelurahan Jrebeng Kulon, Rabu (5/8/2020). Hari itu tampak sembilan siswa SD, SMP, hingga SMA/SMK menggunakan wifi.
Halim menceritakan, awalnya ada sejumlah siswa sekolah di lingkungannya yang kesulitan mengakses internet. “Ya mereka kemudian kami ajak untuk menggunakan wifi di KIM Kaber Bing Berek,” katanya.
Sehari-hari, KIM tersebut memanfaatkan wifi itu untuk mengakses dan berbagi soal informasi keagaman, sosial, budaya, pembibitan ikan, peternakan, hingga UMKM. “Sekarang ditambah kegiatan belajar mengajar daring para siswa,” kata pria 52 tahun itu.
Ketua RW 4 Jrebeng Kulon, yang rumahnya ditempati wifi mengaku, tidak keberatan rumahnya ditempati para siswa belajar. Ia menyiapkan sejumlah kursi di teras rumahnya agar nyaman ditempati anak-anak. “Yang penting anak-anak tetap bermasker, silakan menggunakan wifi sepuasnya,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua KIM Kaber Bing Berek, Andrean Subiantoro. “Kami sediakan tempat cuci tangan, mengingatkan anak-anak jaga jarak, pakai masker dan memanfaatkan wifi hanya untuk belajar daring bukan yang lainnya,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Kominfo Kota Probolinggo, Aman Suryaman mengatakan, tidak ada masalah wifi yang tersebar di 29 KIM digunakan para siswa belajar daring. “KIM berasal dan dibentuk sendiri oleh masyarakat, karena itu jika wifi KIM digunakan para siswa belajar daring malah bagus,” katanya.
Dengan digunakan para siswa, kata alumnus STPDN itu, justru KIM telah memberikan nilai tambah. “Kami hanya mengingatkan, agar para siswa tetap menerapkan protokol kesehatan seperti bermasker dan menjaga jarak,” katanya.