Belajar dari Pengalaman India
oleh: As'ad Said Ali
India, negara tetangga kita mengalami kenaikan jumlah penderita baru Covid-19. Sehari kemarin (29 April 2021) mencapai 291 ribu orang. Lonjakan tinggi itu sudah terjadi sejak sebulan lalu sebagai akibat negara tersebut gagal mencegah warganya untuk menahan diri menghadiri kerumunan besar dalam acara keagamaan tahunan.
Amerika Serikat sebaliknya bisa menurunkan secara drastis angka kenaikan penderita Covid-19 dan jumlah penderita baru Covid kemarin hanya 41 ribu. Tiga bulan lalu kenaikannya tinggi seperti yang terjadi di India.
Sejak Presiden Joe Biden berkuasa, ia mampu meyakinkan warganya untuk menjauhi kerumunan warga dan mendisiplinkan program jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan serta mulai vaksinasi.
Indonesia bagaimana?. Sejak program vaksinasi mulai dilakukan bulan lalu kecenderungannya bagus. Jumlah penderita baru Covid-19 kemarin hanya sekitar 6000 orang. Tetapi kalau pada lebaran nanti terjadi mudik besar- besaran, lonjakan penderita baru kemungkinan besar akan seperti yang dialami India.
Saudara Saudaraku. Mari kita belajar dari pengalaman India. Sistem kesehatan nasionalnya telah dinyatakan gagal, sehingga India terpaksa meminta bantuan internasional.
Lebih baik kita “mencegah kemadlaratan, dari pada mendahulukan kemaslahatan”.
Catatan:
Pemerintah secara resmi mengeluarkan larangan mudik Lebaran terhitung mulai tanggal 24 April hingga 17 Mei 2021. Selain itu dilakukan pula pengetatan perjalanan dalam negeri selama 2 pekan sebelum dan sesudah larangan mudik Lebaran, yakni 22 April-5 Mei dan 18-24 Mei 2021. Keputusan tersebut tak lain sebagai upaya pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 selama Ramadhan hingga Idul Fitri.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat Sosial Politik, tinggal di Jakarta.
Advertisement