Belah Duren di Trans Wisata Kasembon-Malang, Duh Asyiknya
Menikmati durian denngan nyaman. Kini bisa didapat di Trans Wisata Belah Duren, desa Kasembon, Kabupaten Malang.
Nyaman karena tempatnya di desa pegunungan dengan suasana pedesaan yang asyik. Juga bisa sambil leyeh-leyeh di perkebunan yang ditata dengan apik.
Agung Giantoro Hendriawan yang menyulap rumah dan pekarangan orang tuanya menjadi tempat wisata belah duren. Ia pun mengerahkan 5 saudaranya untuk ikut mengelola.
Ada yang melayani penggemar durian. Ada yang menjadi barista kopi kampung dan berbagai makanan penunjang lainnya. Tempat parkir mobil juga telah disiapkan.
Ini bukan penjaja durian seperti pada umumnya. Mas Agung --demikian Agung Giantoro Hendriawan-- menjadikan rumah dan pekarangannya seluas satu hektar menjadi arena wisata.
Penyajian durianya pun dengan cara unik. Durian yang telah dipilih dibelah, terus disajikan dalam loyang alias tampah dengan satu rantang berisi air bersih dan tisu besar. Air di rantang untuk cuci tangan. Tisu untuk lap.
Ia betul-betul menyiapkan semuanya dengan matang. Membuat penggila duren nyaman. "Rata-rata pembeli jenak selama 30 menit menikmati durennya. Ada yang sambil jagongan dan menikmati alam," katanya.
Di halaman rumah yang sudah ditata ada sejumlah tenda dan tempat duduk. Di belakang rumah sejumlah gazebo dibangun untuk pelanggan. Ada gapura Majapahit. Juga ada patung durian yang sangat besar.
Kanan kiri rumah yang dijadikan Trans Wisata Belah Duren tampak hijau pepohonan. Juga terasiring sawah yang sedang menghijau. Perbukitan di sekitar rumah itu menambah nyaman ke mana pun mata memandang.
Mas Agung memang bukan sekadar penjaja durian. Ia pelaku wisata yang pernah mengembangkan wisata petik apel di Batu. "Saya kembali ke desa untuk menghidupkan wisata desa. Sekaligus ingin warga desa lebih berdaya," katanya penuh semangat.
Dia bercita-cita tak hanya menjadikan durian sebagai tujuan utama. Sedang disiapkan berbagai kuliner desa. Seperti nasi jagung, sayur-sayuran, dan berbagai makanan desa. Dia mentargetkan tiga bulan lagi sudah siap.
Akses ke tempat Trans Wisata Belah Duren pun gampang karena panduan arah yang jelas. Ada penunjuk jalan sejak pintu masuk dari jalan Raya Pare-Malang. Area wisata durian yang terencana.
Saat saya tiba, ada sejumlah mini bus wisata membawa rombongan. Juga sejumlah mobil yang terus berdatangan. "Saya memang bekerjasama dengan kawan-kawan komunitas pariwisata untuk pemasaran," kata Mas Agung mantab.
Trans Wisata Belah Duren Kesambon ini bari buka sejak 24 Desember 2018 lalu. Selama tahun baru, pelanggannya sudah banyak berdatangan. Dalam sehari, 500 buah durian bisa terjual. Di hari biasa, minimal 100 buah habis.
Mau menikmati durian enak dengan nyaman? Datang saja ke Trans Wisata Belah Duren Kesambon Malang. Hanya 2,5 jam dari Surabaya lewat Tol Trans Jawa. (arif afandi)