Bekraf Jaring Potensi Usaha Kuliner Berkualitas Lewat Kreatifood
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengelar acara sosialisasi kepada pelaku usaha kuliner di Surabaya. Sosialisasi ini untuk memberikan pengarahan terkait acara Kreatifood 2019.
Kegiatan kreatifood sendiri melanjutkan program membentuk ekosistem yang positif bagi perkembangan ekonomi kreatif yang tersinergi antara pemerintah, pelaku kreatif, investor, calon produsen dan konsumen.
Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah mengatakan kreatifood sudah dimulai sejak 2016 dan terus dikembangkan sampai tahun ini. Dan sudah banyak pelaku usaha kreatif kuliner yang sudah terkurasi dalam program FoodStartup Indonesia, dan mempunyai kapasitas produksi skala eksport.
"Kreatifood 2019 tahun ini kami selenggarakan lebih besar dari tahun sebelumnya. Tidak hanya di kota Surabaya, tapi juga seluruh Jawa Timur. Ini merupakan tahun ke empat Bekraf melakukan peningkatan kapasitas dan pemodalan untuk para pelaku usaha,” ujar Syaifullah, saat memberikan penjelasan di Wyndham Hotel, Jumat, 5 April 2019.
Syaifullah menjelaskan bahwa dalam kurasi nantinya yang akan dinilai adalah pitch desk (deskripsi usaha berupa presentasi) yang mengambarkan secara detail usaha yang sedang dijalankan.
"Pitch desk nanti akan sangat dipertimbangkan mulai dari keterangan usaha, bisnis modal, alasan kenapa produk dibuat, rencana pengembangan serta detail rekam jejaknya. Jadi harus usaha yang sedang berjalan yang bisa ikut kalau masih ide masih belum bisa," Ujar Syaifullah.
Selain itu, lanjut Syaifullah kemasan produk dan produknya sendiri juga akan memiliki nilai tambah tersendiri bagi penilaian.
Adapun bagi pelaku usaha yang nantinya yang lolos kurasi, tutur Syaifullah akan mendapatkan lima keuntungan dari Bekraf. Yang pertama adalah terkoneksi pada jaringan ekosistem FoodStartup Indonesia, kedua yaitu penjualan langsung pada para pelaku pemasaran dalam negeri yang difasilitasi datang ke Kreatifood 2019.
Ketiga, skema intensif untuk pelaku pemasaran yang difasilitasi sebesar 10 persen berupa produk dari nilai transaksi antara 50 juta hingga 100 juta rupiah pada Kreatifood 2019.
"Keuntungan yang keempat ialah penjualan langsung kepada pengunjung umum dalam acara Kreatifood 2019, yang akan diadakan pada tanggal 5 sampai 7 Juli 2019 di Ciputra World, Surabaya. Yang terakhir, bagi para peserta yang terkurasi akan mendapatkan kesempatan untuk terhubung pada pasar luar negeri," kata Syaifulloh.
Ia menambahkan yang perlu diperhatikan ialah kualitas produk karena nantinya peluang pasar akan sampai ke internasional. Untuk pendaftaran tidak perlu datang ke kantor yang ada di Jakarta, cukup mendaftar online di website Bekraf sampai deadline tanggal 30 April 2019.
"Di Surabaya kurang lebih kami akan sediakan sebanyak 200 both untuk para pengusaha kuliner di Jawa Timur yang lolos kurasi di tahap pendaftaran," imbuhnya.
Sementara salah satu peserta yang hadir, Eka Kurniasari Affandi dari Surabaya mengungkapkan dengan mengikuti sosialisasi ini dirinya mengetahui tentang adanya persyaratan yang harus dipersiapkan sebelum mendaftar.
"Saya ingin ikut Kreatifood 2019 nanti, dengan mengikuti sosialisasi ini saya akan menyiapkan pitch desk saya semaksimal mungkin. Karena itu merupakan penilaian utamanya," kata pengusaha 'Suki Frozen' asal Surabaya ini.
Meskipun usahanya baru berjalan selama tiga bulan terakhir, ia tetap optimis dan percaya diri untuk bisa mengikuti Kreatifood 2019 Juli mendatang.
"Usaha memang masih baru, tapi saya akan tetap mendaftar dengan persyaratan yang ada dan tetap optimis akan lulus kurasi," jelas Eka, saat ditemui usai sosialisasi Kreatifood 2019.
Eka berharap bisa terpilih dan menjadi salah satu pelaku usaha binaan Bekraf untuk mengembangkan pasar penjualan kedepannya. (pts)