Bekali Warga Keterampilan, Pemkab Luncurkan Banyuwangi Ayo Kursus
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meluncurkan program Banyuwangi Ayo Kursus. Program ini memfasilitasi warga untuk mendapatkan berbagai macam pelatihan keterampilan secara gratis.
Dengan pelatihan ini, diharapkan dapat membantu warga lebih mudah mendapatkan pekerjaan ataupun berwirausaha.
Banyuwangi Ayo Kursus kali ini diikuti sekitar 600 orang. Setidaknya ada 14 jenis kursus yang disediakan. Di antaranya, barista, pangkas rambut, bahasa asing, pariwisata dan perhotelan, tata rias pengantin, tata boga, tata busana. Ada juga pelatihan berbasis digital seperti bahasa pemrograman, content creator, desain grafis, dan digital marketing.
"Ini merupakan usaha Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan pendidikan vokasional," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Selain itu, menurut Ipuk, program ini juga memberikan life skill berupa soft skill dan hard skill. Agar para peserta memiliki ketrampilan tertentu saat memasuki dunia kerja ataupun bekal berwirausaha secara mandiri.
Program yang telah memasuki tahun ketiga ini, menurutnya, adalah inisiatif pelatihan keterampilan yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian warga Banyuwangi.
"Kami berharap program ini dapat membantu warga Banyuwangi untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan dan berdikari secara ekonomi,” ungkapnya.
Dia berharap, dengan banyaknya pilihan keterampilan ini, masyarakat Banyuwangi lebih terampil dan bisa mengimplementasikan skill nya di dunia kerja ataupun wirausaha.
Pemkab Banyuwangi, kata dia, setiap tahun menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis, keterampilan hingga pemberian modal usaha.
Di antaranya model inkubasi bisnis bagi pengusaha muda melaui program Jagoan Banyuwangi, bantuan alat usaha melalui program Warung Naik Kelas (Wenak), dan pelatihan keterampilan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, mengatakan, Banyuwangi Ayo Kursus dilaksanakan selama 15 hari, mulai 16 hingga 30 Maret 2024. Program ini menyediakan 47 kelas yang tersebar di beberapa lokasi se-Banyuwangi.
Pemkab juga menggandeng 6 SMK, dan 25 lembaga kursus pelatihan di Banyuwangi, dan jBank BPR Jatim agar para peserta dapat dibantu permodalan usahanya.
"Pola pengajarannya adalah project based learning. Jadi outputnya, para peserta pelatihan diharuskan menghasilkan karya yang nantinya akan dinilai oleh para pengajar," katanya.
Selain itu, lanjutnya, warga belajar juga akan mendapatkan pendampingan produk industri rumahan, sertifikasi halal, dan pelatihan digital marketing termasuk desain kemasan produk, dan lainnya.
"Dengan pendampingan ini kami berharap, para peserta bukan hanya bisa memulai karir atau usahanya, tapi juga bagaimana mempertahankan usahanya agar sustainable," pungkasnya.
Advertisement