Begitu Gemuknya Pasar Brunei Kemenpar Siapkan Sales Mission
Kementerian Pariwisata membidik pasar wisatawan asal Brunei Darussalam. Gemuknya potensi dari Brunei, menjadi alasannya. Sales Mission Bromo Tengger Semeru pun telah disiapkan.
Program Indonesia Tourism Table Top (ITTT) akan digelar di Brunei Darussalam, besok, Kamis 4 Oktober. Lokasinya di Mutiara Ballroom, Hotel Radisson, Bandar Seri Begawan.
Potensi Brunei sendiri bisa dilihat dari laporan Forbes. Oleh Forbes, Brunei disebut menempati urutan lima dari 182 negara terkaya di dunia. Pada 2016, GDP Perkapita mencapai USD41.454.472.
Saat berada di destinasi, wisatawan Brunei lebih suka menikmati wisata kota dan pedesaan. Juga menikmati art juga kuliner, serta wisata sejarah, religi, juga halal. Semua hal itu, dimiliki Indonesia.
Plt Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani, menilai menggali pasar Brunei cukup penting.
“Brunei Darussalam ini pasar potensial. Karakternya juga selaras dengan destinasi di Indonesia,” kata Giri Adnyani.
Pemilihan Kota Bandar Seri Begawan sebagai venue pemikat wisman juga ideal. Sebab, kota metropolitan ini memiliki populasi 64.409 orang atau 43%.
Untuk mengoptimalkan pasar Brunei, sebanyak 8 seller disiapkan. Masing-masing 1 slot diberikan kepada Aceh, Sumatera Barat, dan Bali. Sebanyak 4 sisa diberikan semua kepada Jawa Timur. Mereka nantinya akan bertemu dengan 19 buyer.
“Ada banyak pertimbangan dengan pelibatan daerah tersebut. Beberapa jadi pasar reguler wisatawan. Lalu, kami juga ingin menawarkan potensi dari wilayah lain. Sebab, Aceh dan Sumatera Barat itu sangat eksotis. Sesuai dengan karakteristik wisatawan Brunei,” ungkap Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
Dilayani direct flight maskapai Royal Brunei, pasar wisatawan Brunei terkoneksi dengan 3 destinasi. Ada Bali, Jakarta, dan Surabaya.
Maskapai ini total memiliki kapasitas seat 126.626 per tahun. Selain itu, daya tarik Lombok pun disiapkan. Guna menegaskan keindahan destinasi, beragam parade seni budaya siap ditampilkan.
“Aksesibilitas menjadi kebutuhan mendasar. Kami yakin, kalau aksesnya diperbesar jumlah kunjungan wisatawan Brunei akan terus bergerak naik. Sebab, potensi budaya dan alam di Indonsia itu luar biasa. Sangat kaya dan unik,” ujar Sumarni lagi.
ITTT di Brunei, akan kental dengan rasa nusantara. Promosi 10 destinasi juga akan menjadi unggulan. (*)