Alun-alun Lamongan dengan Wajah Baru, Ini Faktanya
Warga Lamongan kini bisa menghabiskan suasana santai di tengah kota Lamongan. Alun-alun Lamongan menjadi alternatif murah meriah setelah direhab lebih cantik dan kembali dibuka untuk masyarakat umum.
Wajar bila alun-alun Lamongan lantas banyak menjadi jujugan warga untuk bersantai bersama keluarga. Setelah di tutup selama hampir setahun, kini alun-alun Lamongan tampil dengan wajah baru. Lebih cantik dan menarik.
Sejumlah perubahan yang terlihat diantaranya yaitu dibangunnya beberapa taman dengan aneka bunga indah, banyaknya tempat-tempat duduk yang melengkapi sudut-sudut alun-alun bisa digunakan pengunjung bersantai sambil menikmati keindahan alun-alun dan suasana kota Lamongan.
Beberapa gazebo juga menghias alun-alun yang dibangun dengan dana milyaran rupiah itu. Fasilitas tambahan lainnya adalah taman baca dengan koleksi buku lumayan lengkap. Yang paling menyedot perhatian pengunjung adalah keberadaan kolam dengan hiasan beberapa air mancur ditengahnya.
Sejak resmi di buka pada Kamis 14 Februari 2019, alun-alun Lamongan bagaikan magnet yang mampu memikat datangnya pengunjung. Setiap harinya puluhan hingga ratusan pengunjung dari sekitar wilayah Lamongan mengunjungi pusat kota soto ini.
"Pengunjungnya memang lebih ramai dibanding sebelum dibangun. Lebih ramai lagi saat malam hari, kalau suasana cerah dan tidak hujan, " kata salah satu penjual makanan Riani.
Salah satu pengunjung Musofah mengaku senang dengan warna baru alun-alun Lamongan setelah dibangun.
"Lebih memikat dengan banyaknya penambahan-penambahan ornamen baru, Kalau malam hari juga lebih indah dengan banyaknya hiasan lampu warna-warni," imbuh ibu asal Babat ini.
Senada disampaikan Ihksan asal Kecamatan Sugio. Setelah dibangun alun-alun Lamongan bisa menjadi destinasi wisata baru ditengah kota Lamongan karena di kota Lamongan sendiri minim obyek wisata.
"Dibandingkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, Lamongan masih tertinggal dalam wisata. Contoh di Tuban, disekitar alun-alun banyak alternatif wisata lainnya seperti Pantai Boom, Musium Kambang Putih dan Makan Sunan Bonang," urainya.
Harapannya Pemerintah setempat bisa lebih kreatif menggali potensi-potensi lainnya yang bisa dikembangkan pariwisata melengkapi keberadaan alun-alun Lamongan. (tok)
Advertisement