Begini Uneg-uneg Wartawan Saat Liputan Wapres
Kepala Sekretariat (Kaset) Wakil Presiden (Wapres) yang baru Ahmad Erani Yustika, diharapkan bisa memperbaiki sistem informasi di lembaga Wakil Presiden. Sehingga pesan pesan pemerintah yang disampaikan melalui Wakil Presiden bisa sampai di masyarakat.
Sebaliknya, pertanyaan masyarakat terkait isu aktual bisa segera dijawab oleh Wapres. Ibaratnya meskipun KH Ma'ruf Amin sebagai RI 2, tapi dalam menjawab isu yang berkembang di masyarakat, jangan dinomorduakan.
Harapan itu mengemuka dalam obrolan santai antara wartawan dengan Kepala Sekretariat Wakil Presiden yang baru Ahmad Erani Yustika di Ruang Sinergi Setwapres Jalan Kebon Sirih Menteng Jakarta Pusat, Jumat 3 Desember 2021.
Guru Besar Universitas Brawijaya itu menggantikan Mohammad Umar, yang sekarang menjadi Duta Besar RI di Prancis.
Obrolan santai ini diikuti sejumlah wartawan yang meliput kegiatan Wapres. Selain itu juga dihadiri juru bicaranya Wapres Masduki Baidhowi atau akrab dipanggil Cak Duki, serta Kepala Biro Pers Media dan Informasi (BPMI) Setwapres, Rusmin Nuryadin.
Wartawan menilai ketokohan KH Ma'ruf Amin sebagai ahli ekonomi dan keuangan syariah, dan talenta bidang sosial kemasyarakatan, tidak muncul setelah menjadi Wapres. Pernyataan pernyataannya cenderung monoton, tidak mendalam dan terbelenggu birokrasi. Padahal tugas Wapres berkaitan erat dengan talenta itu. Yakni pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, pemulihan keamanan Papua, mengatasi kemiskinan dan stunting. Akibatnya peran Wapres tidak terlihat gregetnya.
Menanggapi pesan-pesan tersebut juru bicara Presiden Masduki Baidhowi mengatakan itu hanya asumsi. Sebenarnya Wapres sudah menjalankan fungsinya dengan baik. Persoalannya hasilnya tidak tersampaikan seluruhnya ke masyarakat, hanya sepotong potong.
"Kendala ini sekarang ini yang akan kami bongkar, supaya masyarakat bisa melihat dengan terang benderang Wapres," kata Cak Duki.
Sekretaris Wapres Ahmad Erani Yustika, yang malang melintang di lingkungan birokrasi setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Brawijaya dan menjadi guru besar, memahami apa yang diinginkan masyarakat tentang peran Wapres. Sebab itu, saran dan kritik yang disampaikan media dalam obrolan santai ini mempunyai arti penting untuk memperbaiki lembaga Wapres, supaya mendapatkan informasi timbal balik dari masyarakat.
"Masyarakat tahu apa yang dikerjakan Wapres dan Wapres pun bisa mengetahui yang diinginkan masyarakat," kata Erani.
Erani yang sebelumnya menjadi staf ekonomi Presiden, memahami pentingnya membangun kerja sama dengan media. "Sehebat apa pun yang dilakukan oleh Wapres, tidak akan sampai pada masyarakat apabila tidak didukung oleh media," kata guru besar dan ahli ekonomi yang pernah bercita cita menjadi wartawan tersebut.