Begini Strategi Banyuwangi Cegah Kerumunan selama Libur Lebaran
Banyuwangi memiliki strategi khusus untuk mencegah terjadinya konsentrasi masa pada libur lebaran tahun ini. Pemkab Banyuwangi mengizinkan 68 destinasi wisata yang ada di Banyuwangi. Destinasi wisata ini dibuka dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat termasuk pembatasan jumlah pengunjung. Terobosan ini dilakukan untuk menekan penularan covid-19.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi M Yanuar Bramuda menyatakan, pembukaan 68 destinasi wisata ini dilakukan untuk memecah konsentrasi massa di musim libur lebaran. Karena meskipun ada larangan mudik masyarakat lokal pasti akan berwisata.
"Ini strategi agar wisatawan lokal yang ingin berlibur tidak terkonsentrasi di satu tempat saja," jelasnya, Senin, 17 Mei 2021.
Yanuar Bramuda menjelaskan jika destinasi wisata tidak dibuka, maka masyarakat lokal akan menyerbu tempat perbelanjaan dan berpotensi terjadi kerumunan yang bisa menyebabkan terjadinya penyebaran Covid-19.
Yanuar Bramuda menambahkan, 68 destinasi wisata yang dibuka dipastikan telah dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk penerapan protokol kesehatan seperti Thermo gun, tempat cuci tangan dan pembatasan jumlah pengunjung maksimal 50 persen dari kapasitas yang ada.
"Sudah ada penekanan terkait protokol kesehatan. Seluruh destinasi sudah siap dengan protokol kesehatan. Segala fasilitas disediakan. Secara protokol kesehatan siap," tegasnya.
Untuk pengawasan jumlah pengunjung, Dinas Pariwisata menggunakan aplikasi E-tax. Dengan aplikasi ini bisa dipantau jumlah pengunjung di masing-masing destinasi wisata. "Saat pengunjung mencapai jumlah maksimal, mesin tidak bisa mencetak tiket lagi," tegasnya.
68 destinasi wisata yang dibuka didominasi wisata alam seperti Pulau merah Bangsring underwater, Kawah Ijen, Pantai Cacalan, dan lain-lain.
Advertisement