Begini Repotnya Mengurus Paus yang Mati Terdampar di Bangkalan
Mengurusi paus mati yang terdampar ternyata bukan perkara yang mudah. Bisa jadi jadi ukuran paus yang jumbo sehingga menyulitkan penguburan. Atau bisa jadi jumlah paus yang mati terlalu banyak.
Itu juga yang dirasakan oleh Pemerintah Proovinsi Jawa Timur saat mencoba mengurusi paus-paus yang terdampar di Desa Patreman, Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut harus mendatangkan alat berat ekskavator untuk menguburkan paus-paus yang terdampar ini. Secara ukuran berdasarkan pengamatan memang tak terlalu besar. Namun yang merepotkan adalah jumlahnya yang banyak. Berdasarkan hitungan sementara, ada sekitar 45 ekor paus jenis tombak yang mati terdampar.
Rencananya, paus-paus yang mati terdampar ini akan dikuburkan di sekitar pantai di Desa Patreman, Modung, Kabupaten Bangkalan. Itu pun harus menunggu air lautnya surut dulu.
"Saya sedang minta ekskavator. Proses penguburan juga menunggu air surut. Sudah koordinasi dengan kecamatan pejabat kalebun di sini, karena mereka yang paling tahu," ujar Khofifah kepada wartawan di lokasi, Jumat, 19 Februari 2019.
Warga sekitar Desa Patreman, Modung, Kabupaten Bangkalan dikejutkan dengan munculnya paus yang terdampar di bibir pantai. Jumlahnya tak hanya satu melainkan ada sekitar 45 paus yang terdampar.
Kejadian terdamparnya paus jenis tombak ini diketahui sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis 18 Februari kemarin.
Kata warga setempat, sebenarnya ada lebih banyak lagi paus yang akan terdampar. Namun paus-paus itu dihalau oleh warga agar kembali ke tengah laut.
Hingga kini, paus-paus yang sudah mati tersebut masih menjadi tontonan warga. Belum diketahui secara pasti penyebab terdamparnya paus-paus tersebut dalam jumlah yang banyak.