Begini Rasanya Operasi Lasik di Rumah Sakit Mata Undaan
Tak ada keraguan sedikit pun di dalam Mochammad Asad Sudrajat saat akan menjalani operasi Lasik di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya. Selain, dia sudah punya keinginan kuat lepas kaca mata agar bisa lolos menjadi anggota Polri, dia juga sudah banyak bertanya bagaimana rasanya operasi Lasik.
Asad banyak bertanya soal bagaimana rasanya operasi Lasik kepada kakak sepupunya. Maklum, kakak sepupunya ini sebelumnya juga pakai kacamata. Sama seperti Asad, kakak sepupunya ini juga punya keinginan untuk menjadi anggota TNI. Akhirnya, kakak sepupunya operasi Lasik di salah satu rumah sakit di Jakarta. Kakak sepupunya ini akhirnya lolos menjadi anggota TNI.
"Kata kakak, operasi Lasik tak sakit. Rasanya hanya seperti mata terkena air sabun. Tapi sebentar saja," kata remaja asal Sorong Papua Barat ini.
Asad pun rela melakukan perjalanan laut selama lima hari dari Sorong ke Surabaya untuk menjalani operasi Lasik di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya.
Dan benar saja, usai menjalani operasi Lasik di Rumah Sakit Mata Undaan, Asad hanya merasakan matanya seperti terkena air sabun saja. Tapi sebentar. Usai operasi Lasik di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya, Asad pun bisa beraktivitas seperti biasa.
Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya, memang andal dalam menjalankan operasi Lasik. Tak heran jika kemudian Asad puas dengan operasi yang dijalaninya.
Tak Terasa Sama Sekali
Sensasi seperti terkena air sabun saat operasi Lasik, sebenarnya bisa tak dirasakan sama sekali jika operasi Lasik dengan menggunakan metode Refractive Lenticule Extraction–Small Incision Lenticule Extraction atau biasanya disingkat ReLEx SMILE Pro. Metode ini adalah metode terbaru untuk operasi Lasik dengan menggunakan alat paling canggih yang ada saat ini yaitu Visumax 800 buatan Zeiss Jerman. Rumah Sakit Mata Undaan adalah rumah sakit pertama di Indonesia Timur dan kedua di Indonesia yang sudah punya alat ini. Sedangkan Asad menjalani Lasik masih menggunakan metode Lasik Femto. Tak heran jika Asad masih merasakan sensasi seperti terkena air sabun saa operasi.
Berbeda dengan Asad, Mochammad Noval Iksan berusia 21 tahun ini malah tak merasakan apa-apa usai operasi Lasik di Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya. Maklum, dia operasi Lasik dengan metode terbaru yaitu ReLEx SMILE Pro. Operasi Lasik dengan ReLEx SMILE Pro dijalankan dengan alat Visumax 800.
"Meski sempat nervous, ternyata saat menjalani operasi Lasik tak merasakan apa-apa. Sekarang baca tulisan di depan bisa, meski tak pakai kacamata," kata Noval kepada wartawan usai operasi, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum (FKU) Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta itu minus 6,5, baik mata kanan maupun kiri. Dia merasa kurang nyaman apabila harus selalu memakai kaca mata. Noval kemudian memutuskan untuk operasi Lasik dengan metode ReLEx SMILE Pro.
Dokter Dini Dharmawidiarini, SpM(K) dari Rumah Sakit Mata Undaan menyebut jika operasi Lasik dengan metode ReLEx SMILE Pro berjalan singkat.
"Dengan ReLEx SMILE Pro menggunakan alat Zeiss Visumax 800, kornea dalam yang namanya lencticule, yang merupakan tempat minusnya dikeluarkan secara utuh. Memotongnya juga dengan menggunakan laser. Lasernya hanya 8-9 detik," ujar dr Dini.
Dengan kecepatan itu, terang dokter Dini harapannya pasien menjadi lebih nyaman, kemudian risiko kegagalan juga lebih sedikit.
"Lasik dengan Zeiss Visumax 800, pasien belum sempat takut, lasernya sudah selesai karena saking cepatnya," ujar Dini.
Advertisement