Begini Nasib Warga Papua yang Diinjak Kepalanya
Steven, adalah warga Papua yang diinjak kepalanya oleh dua oknum TNI AU, di Merauke, pada Senin 22 Juli 2021 lalu. Steven sempat mendapat perawatan atas luka di dahinya, dan mendapat hadiah dari warga yang simpatik padanya.
Steven Dirawat di Rumah Sakit
Steven adalah pemuda difabel bisu yang mendapatkan perlakuan tak manusiawi dari dua oknum TNI AU di Merauke, Papua. Pria tersebut, disebut sempat mengalami trauma pada aparat. Ia juga mengalami luka-luka dan sempat dirawat di rumah sakit.
Steven baru keluar dari rumah sakit ketika Ketua Persatuan Sepakbola Indonesia Merauke (Persimer Merauke) Charles Gomar, berkunjung di kediamannya, Rabu, 27 Juli 2021.
Saat itu, Charles menemui Steven untuk memberikan sejumlah hadiah, ditemani dengan sejumlah aparat TNI AU. Terlihat beberapa bagian tubuh Steven masih dibalut perban, termasauk di bagian dahi. "Di dahinya sebelah kiri ada lecet sedikit. Itu yang kemudian diperban," kata Charles dikutip dari cnnindonesia.com, pada Jumat 30 Juli 2021.
Dapat Hadiah
Saat itu, Charles lantas memberikan sejumlah hadiah pada warga asli Papua itu. Ada sejumlah uang tunai dan televisi.
Menurutnya, hadiah itu akan memberikan hiburan sehingga meringankan traumanya, sekaligus membantu kondisi ekonominya pada saat pandemi dan PPKM.
Diprotes Warga
Charles mengaku langkah memberikan hadiah pada pemuda Papua asli itu juga dicibir oleh sejumlah orang.
Mereka tak sepakat dengan sikap Charles, yang memberikan hadiah pada pemuda mabuk. Steven, penyandang difabel bisu itu, disebut dalam kondisi mabuk ketika peristiwa tersebut terjadi.
Charles lantas menjelaskan jika hadiah itu diberikan bukan pada Steven yang mabuk. "Tapi saya memberikan hadiah itu sebagai tanda berdamainya saya dengan mereka," kata Charles.
Ia juga menyebutkan kondisi ironis yang dialami Steven sebagai orang asli Papua, namun kesulitan mencari makan di tanahnya sendiri. "Di OAP saja dia harus cari makan di tempatnya sendiri, bahkan membuat onar baru dia bisa dapat makan. Makanya saya memberikan itu," kata Charles.
Diketahui, Steven mendapat perlakukan tak manusiawi dari dua oknum TNI AU, ketika terlibat perdebatan di salah satu warung di Merauke, Senin 22 Juli 2021.
Peristiwa yang kemudian viral itu memancing protes netizen lantaran dua oknum TNI AU datang melerai dengan cara yang tak manusiawi, melumpuhkan Steven dan menginjak kepalanya dengan sepatu lars.
Kini, dua oknum TNI AU ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan kekerasan itu. Selain itu Komandan Lanud (Danlanud) dan Komandan Satuan POM (Dansatpom) Lanud Johanes Abraham Dimara, Merauke, Papua, dicopot dari jabatanya. (Cni)
Advertisement