Begini Komitmen Tinggi Petugas Penanganan Gangguan Jargas PGN
Sebagai tim penanganan gangguan sambungan rumah jaringan gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PGN Solution sebagai anak perusahaan PT PGN bertanggung jawab penuh terhadap penanganan gangguan yang dialami pelanggan. Maka itu, kapan pun dibutuhkan, mereka harus berangkat ke lokasi.
Koordinator Lapangan Jargas Mojokerto dari PGN Solution, Ananda Dwi Mahendra, mengaku tak jarang mendapat tugas tengah malam, atau bahkan dini hari. “Pantang bagi kami menolak tugas, karena itu sudah menjadi komitmen dan tanggung jawab kami sebagai petugas lapangan,” katanya.
Pria yang akrab disapa Nanda ini mengatakan, timnya biasanya langsung berangkat dari Surabaya ke Mojokerto untuk mengecek masalah yang dialami pelanggan. Baginya, apa pun masalahnya, sekecil apa pun kendalanya, mereka pasti datang untuk mengatasi gangguan tersebut.
Uniknya, tak jarang ia menemukan masalah-masalah remeh yang sangat mudah untuk diatasi. “Yang lucu, kadang pelanggan tidak tahu valve (katup) tertutup dan hanya butuh diulir agar aliran gas kembali terbuka. Biasanya itu akibat dibuat mainan sama anaknya,” kata Nanda.
Masalah yang paling sering ditemukan adalah kompor dengan regulator yang settingnya tak sama lantaran kompor pelanggan sebelumnya digunakan untuk gas LPG. Petugas pun harus mengkonversi kompor tersebut agar bisa dialiri gas bumi.
Meski sangat mudah, tim PGN Solution harus memastikan ke lokasi agar persoalan bisa teratasi dengan tepat dan cepat. Maklum, PGN tak ingin mengecewakan pelanggan dan berusaha memberikan pelayanan terbaik.
“Sejauh ini masalah-masalah yang kami temui tidak pernah sangat serius. Hanya butuh sedikit penanganan agar pelanggan bisa kembali menggunakan jargas untuk opersional maupun produksi bagi industri kecil,” jelasnya.
PGN Solution tidak hanya menangani gangguan yang dirasakan pelanggan. Mereka bekerja dan terus mengontrol sambungan di beberapa titik sambungan gas PGN. Seminggu sekali hal ini mereka lakukan guna memastikan tidak ada gangguan yang dialami pelanggan.
“Kami selalu melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk memastikan tidak masalah saat ada pengerjaan jaringan lain. Biasanya dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU), polisi, PDAM, Telkom, dan PLN,” ujar pria asal Kutoharjo, Jawa Tengah ini.
Hal itu mereka lakukan supaya instalasi PGN yang ditanam dengan letak yang berdekatan dengan jaringan lain tak sampai rusak. Maklum, jika tidak ada koordinasi yang baik, bisa jadi utilitas PGN bisa saja terganggu.
“Untungnya sampai sekarang tidak pernah ada pengerjaan jaringan lain yang sampai merusak utilitas PGN. Karena instansi lain pasti menghubungi kami bila ada pengerjaan proyek yang mereka lakukan,” terang Nanda.
Sales Representative PGN Wilayah Mojokerto, Sri Endang Rahayu, mengatakan, tim ini siap melayani 24 jam. Dengan jumlah tim (setiap tim terdiri dari dua orang) yang cukup banyak, sejauh ini petugas penanganan gangguan Jargas PGN ini selalu mampu menangani kendala apa pun.
"Komitmen mereka sangat tinggi. Mereka sangat bisa diandalkan untuk penanganan masalah yang dihadapi pelanggan," terang wanita yang akrab disapa Yuli ini.