Begini Kampanye PDIP Surabaya Selama Pandemi
Masa kampanye pemilihan Walikota Surabaya yang masih dalam suasana pandemi, membuat partai politik harus memutar otak bagaimana caranya agar tetap bisa berkampanye namun tetap bisa melaksanakan protokol kesehatan. Salah satunya yang partai PDI Perjuangan Surabaya yang mengusung calon Walikota Eri Cahyadi dan Armuji dalam pemilihan Walikota Surabaya.
Direktur Kampanye PDIP Perjuangan yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono menyebut jika PDIP setiap kali berkampanye akan menurunkan tim untuk memantau lokasi kampanye. Tim ini disebut tim Satgas Covid.
Adi Sutarwijono yang akrab dipanggil Awi ini menyebut, sebelum pasangan Eri Cahyadi dan Armuji melakukan kampanye di suatu tempat, Tim Satgas Covid-19 akan melakukan survei ke lokasi.
"Tim Satgas Covid-19 ini yang akan melakukan assesment apakah lokasi yang akan dikunjungi layak dan sesuai dengan standar protokol kesehatan atau belum," kata dia.
Tim ini akan datang beberapa jam sebelum kampanye diadakan. Tim ini akan melihat bagaimana penataan kursinya, berapa jumlah massanya atau fasilitas cuci tangan atau handsanitiziernya.
"Kalau memang tak memenuhi syarat, maka pasangan calon Walikota tak akan datang ke lokasi tersebut," kata Awi.
Awi bercerita, pasangan Eri Cahyadi dan Armuji bahkan sempat membatalkan kampanye di Surabaya Timur gara-gara massa yang membludak karena dibarengkan dengan sedekah bumi.
"Kami saat acara itu, sampai membatalkan karena massa yang membeludak. Daripada disemprit polisi atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Lebih baik dibatalkan. Memang akan membuat kecewa massa," kata Awi.
Kata Awi, kampanye dengan bertemu fisik dengan warga memang belum bisa digantikan sama sekali dengan bertegur sapa di media sosial. Kata dia, kampanye secara fisik dibutuhkan untuk mengetahui seara langsung kondisi riil warga di lapangan.
"Ada kebutuhan satu komunitas dengan komunitas lain yang berbeda. Dan itu hanya bisa disaksikan dengan kunjungan ke lapangan langsung," katanya.