Begini Inovasi Rumah Makan di Banyuwangi Jelang New Normal
Meski era new normal belum diberlakukan, salah satu rumah makan di Banyuwangi, Warung Nikmat, telah menerapkan konsep new normal di tempat usahanya. Di setiap meja makan diberikan pembatas atau sekat antar pengunjung. Pembatas ini terbuat dari plastik dengan rangka dari kayu.
"Ini inovasi kami menindaklanjuti imbauan dari pemerintah tentang era new normal agar masyarakat bisa merasa nyaman saat berada di rumah makan kami," kata pemilik Warung Nikmat, As'ad M. Nagib, 50 tahun, Kamis, 1 Juni 2020.
Dengan pembatas ini, satu meja hanya bisa ditempati maksimal tiga orang. As'ad berharap dengan adanya pembatas ini, pengunjung warung yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat, Banyuwangi ini tidak terpapar droplet dari pengunjung yang lain.
As'ad juga menerapkan aturan yang ketat bagi pekerjanya. Di rumah makan yang menyajikan menu sate dan makanan timur tengah ini, setiap pramusaji wajib mengenakan masker dan face shield.
"Pekerja kami juga harus mengenakan sarung tangan, pakaian lengan panjang dan mencuci tangan sebelum dan sesudah melayani pesanan pengunjung," tegasnya.
Untuk menghindari kontak dengan pengunjung, pelayan rumah makan tidak memberikan daftar menu pada pengunjung. Daftar menu dibacakan dan kemudian pesanan dicatat oleh pelayan.
Meski di setiap meja makan telah diberikan pembatas, namun As'ad tetap menerapkan protokol pencegahan penyebaran covid-19 secara ketat. Sebelum masuk rumah makan, pengunjung wajib mencuci tangan dengan air mengalir yang telah disediakan di bagian depan rumah makan.
"Pengunjung tetap wajib menggunakan masker sebagai alat pelindung diri dan tetap menjaga jarak antara pengunjung yang lain," tegasnya.
Salah seorang pengunjung Warung Nikmat, Hendri Nul Karim, 52 tahun, mengatakan pemberian pembatas di meja makan ini sangat bagus untuk mencegah penyebaran covid-19. Dengan adanya pembatas ini, warga Kelurahan/Kecamatan Kalipuro mengaku ini lebih nyaman saat makan di tempat itu.
"Ini bagus, kalau bisa warung-warung yang lain bisa menerapkan seperti ini sebagai langkah antisipasi. Sehingga tidak ada rasa kuatir saat makan," jelasnya.
Advertisement