Begini Hutang Budi Anies Baswedan kepada Yahya Muhaimin
Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) yang juga tokoh Muhammadiyah Prof. Yahya Muhaimin meninggal dunia pada Rabu 9 Februari 2022 sekitar jam 10:00 WIB kemarin.
Banyak yang merasa kehilangan atas meninggalnya Yahya Muhaimin itu. Salah satunya adalah Anies Baswedan yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Anies bercerita punya kenangan yang sangat mendalam atas kebaikan Yahya Muhaimin saat kuliah di Amerika. Anies mengaku banyak dibantu. Berikut kenangan Anies Baswedan terhadap sosok Yahya Muhaimin.
***
“Anies, daripada kamu sendirian, bayar sewa, udah pindah aja ke sini. Di atas ada kamar. Selalu kosong kok,” begitu kata Pak Yahya Muhaimin.
Saya sedang menulis makalah pagi itu, saat Pak Yahya menelepon, meminta saya pindah dari apartemen dekat kampus University of Maryland ke rumah beliau sebagai atase pendidikan di Washington DC. Beberapa kali beliau mengulang, sampai akhirnya saya pindah dan tinggal di lantai atas rumahnya di kawasan elite di Bethesda, Maryland.
Setelah tinggal di rumahnya, kami diskusi hampir tiap malam. Belajar banyak dari cendekiawan yang amat baik hati itu.
***
Saat saya sudah mahasiswa program doktor di Illinois. Sudah pindah dari rumah beliau yang di Maryland. Jaraknya lebih dari 1,100 km.
Suatu sore, sepulang dari kampus, terlihat sebuah amplop di kotak surat. Tertulis nama pengirimnya Yahya Muhaimin. Saat dibuka, hanya berisi selembar uang 100 dollar di dalam lipatan kertas HVS. Tidak ada tulisan apa pun. Hanya selembar uang.
Langsung saya telepon Pak Yahya. Beliau tertawa sambil bilang, “Saya kemarin ingat kamu, mungkin kamu lagi susah ya. Kuliah doktor itu berat apalagi kalau sudah ada anak, selalu kekurangan biaya. Dulu waktu saya kuliah juga gitu,”
Itu bukan cuma sekali tapi berkali-kali. Tiap beberapa waktu beliau selalu kirim amplop tanpa kata, berisi selembar uang 100 dolar. Uang itu bagi kami yang beasiswanya sangat pas-pasan, terasa luar biasa bernilai.
**
April 2021, kami mampir ke rumahnya di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Mendengar kabar bahwa beliau sedang kurang sehat. Kami mengobrol, cerita banyak hal. Fisiknya memang lebih lemah, tapi pancaran wajahnya tetap terang, wajah jernih seorang cendekiawan yang amat alim.
Kemarin beliau berpulang. Allah panggil pulang seorang yang amat mulia hatinya, amat teduh akhlaknya. Pribadi yang amat dalam komitmennya untuk memajukan umat. Beliau memang dosen di UGM Jogja, tapi juga berkiprah memajukan pendidikan di kampung halamannya di Bumiayu.
Kami yakin, insyaalloh, almarhum Pak Yahya dimuliakan di sisi-Nya, dialirkan tanpa henti pahala padanya lewat ilmu dan amal jariyahnya yang luar biasa banyaknya…
Kami semua adalah saksinya.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu.
#ABW
Advertisement