Begini Cara Unik Jamaah Amankan Sepatu-Sandal Saat Salat
Terinspirasi seringnya terjadi kasus pencurian sepatu dan sandal di tempat ibadah, beberapa jamaah menggunakan cara yang cukup unik untuk mengamankan alas kaki mereka, yaitu digembok sebelum ditinggal salat.
Pencuri sepatu atau sandal sekarang dinilai tergolong cerdik. Mereka juga mengenal merek bagus maupun yang tidak, yang murah atau mahal. Berdasarkan kemampuan itu, sepatu atau sandal branded-lah yang menjadi sasaran para maling di tempat ibadah.
Beberapa jamaah yang pernah menjadi korban pencurian sepatu mengatakan, sebelumnya tak pernah berprasangka buruk pada orang lain, apalagi di tempat ibadah.
Namun ia baru sadar kalau orang yang ke masjid tidak semuanya berniat salat, setelah dua kali kehilangan sepatu.
"Sepatu saya yang pertama hilang merek Nike, waktu itu saya beli di Singapura. Yang kedua sepatu lokal tapi branded, hilang waktu salat Jumat di sebuah masjid di wilayah Jakarta Pusat," kata Nanang.
Sejak itu, ia trauma. Maka setiap jumatan, sepatu atau sandalnya selalu digembok. "Cara ini cukup efektif, sepatu saya sekarang tidak pernah hilang lagi," katanya.
Untuk mengamankan sepatu dari sasaran maling di tempat ibadah, ada cara lain, kalau tidak mau menggunakan gembok karena merasa ribet.
Cara pengamanan ini termasuk tradisional, yaitu sepasang sepatu yang kiri dan kanan ditempatkan terpisah, berjauhan dan ditempatkan di lokasi tersembunyi.
"Saya juga pernah kehilangan sepatu di masjid karena keteledoran saya sendiri. Sebab, di situ ada penitipan sepatu-sandal gratis tidak saya manfaatkan," kata salah satu jamaah bernama Arnis yang juga , Senin 29 April 2024.
Selah seorang pengurus Masjid Sunda Kelapa, Menteng Jakarta Pusat, Anwar Sujana, mengatakan, pihak sudah menyiapkan tempat penitipan sepatu dan sandal, tapi tidak dimanfaatkan. Kalau tidak mau menitipkan boleh dimasukkan dalam tas asal tidak mengganggu jamaah lain.
Ngopibareng.id juga sempat mewawancarai jamaat yang tidak mau menitipkan sepatu-sandalnya. Alasan mereka bukan keberatan memberi infak, tapi waktu mengambilnya yang tidak sabar, harus antre sangat lama.
Sementara itu, Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Huroiroh, mengatakan, sepatu sandal hilang di masjid sifatnya kasuistik, tidak selalu terjadi.
"Ada kalanya tertukar dengan sandal orang lain atau lupa tempatnya. Kalau mau aman, manfaatkan tempat penitipan sandal secara gratis, atau masukkan dalam tas," pesan Abu Huroiroh.