Begini Cara Satgas Covid-19 Banyuwangi Turunkan Fatality Rate
Selama bulan Juli 2021 Banyuwangi menjadi salah satu wilayah dengan tingkat kematian atau fatality rate akibat Covid-19 tinggi. Angka fatality rate Banyuwangi mencapai 10.71%. Bahkan jumlah kematian akibat Covid-19 di Banyuwangi beberapa kali menjadi yang tertinggi di Jawa Timur.
Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi menyebutkan, penyebab utama tingginya angka kematian akibat Covid-19 adalah terjadinya penumpukan pasien utamanya di UGD pada enam rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Banyuwangi.
"Penyebab lainnya karena pasien datang dalam kondisi berat karena mereka diisolasi di rumah masing-masing," jelas Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi.
Guna menekan fatality rate ini, Satgas telah melakukan berbagai upaya. di antaranya menambah jumlah kapasitas bed untuk perawatan pasien Covid-19 di enam rumah sakit rujukan Covid-19.
Dia mencontohkan, RSUD Blambangan mengonversikan ruang perawatan bedah kecelakaan menjadi ruang perawatan Covid-19. Ada 34 bed yang dikonversikan. Selain itu ruang perawatan VIP yang jumlahnya hampir 100 bed juga dikonversikan menjadi ruang isolasi untuk perawatan pasien Covid-19.
"Dengan demikian alurnya mengalir, yang di UGD bisa dimasukkan ruangan sehingga perawatannya bisa dilakukan maksimal," tegasnya.
Langkah yang sama juga dilakukan rumah sakit rujukan yang lain. Seperti Rumah Sakit Al Huda dan RSUD Genteng yang juga mengkonversi ruang perawatan kelas dua menjadi ruang perawatan Covid-19.
"Itu yang kita upayakan di seluruh RS rujukan agar bisa lebih maksimal," ujarnya.
Mengantisipasi banyaknya pasien yang datang ke rumah sakit dengan kondisi berat akibat melakukan isolasi mandiri, Satgas telah memerintahkan Satgas di tingkat kecamatan untuk menyediakan rumah isolasi terpusat di masing-masing kecamatan.
Sehingga pasien Covid-19 yang tanpa gejala atau bergejala ringan bisa diisolasi di rumah isolasi terpusat yang ada di tingkat kecamatan. Dia memastikan kebijakan ini telah berjalan di masing-masing kecamatan. Karena jika tetap melakukan isolasi mandiri di rumah memiliki risiko yang lebih tinggi.
"Dengan demikian pengawasan, pemantauan bisa lebih maksimal. Fokus penanganan di Banyuwangi seperti itu," tegasnya.