Begini Cara Pemkab Banyuwangi Tangani Stunting
Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Gerakan Belanja ke pasar dan UMKM. Kegiatan ini digelar pada tanggal cantik, hari ini, Rabu, 10-10-2022. Bahan makan yang dibeli kemudian disumbangkan ke masyarakat kurang mampu. Salah satunya untuk peningkatan gizi anak agar terhindar dari stunting.
Dalam kesempatan ini, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berkeliling di Pasar Muncar. Ia berbelanja kebutuhan pangan kepada para pedagang seperti daging ayam, telur, sayuran, dan juga ikan segar.
“Dalam gerakan belanja ini kami utamakan pangan lokal, jangan hanya produksi pabrikan," jelasnya.
Ipuk Fiestiandani menjelaskan, gerakan belanja ini sebagai upaya gotong-royong dalam penanganan stunting dan juga ibu hamil yang berisiko tinggi. Tidak hanya itu, ini juga bagian dari upaya membantu masyarakat untuk mengurangi dampak dari kenaikan harga BBM.
Usai berbelanja di Pasar Muncar, Ipuk Fiestiandani kemudian membagikan hasil belanjanya pada anak yang teridentifikasi berpotensi stunting di wilayah Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.
“Hasilnya didonasikan untuk penanganan stunting dan warga lain yang layak dibantu,” terangnya.
Selain itu, Ipuk Fiestiandani juga menjenguk dan membagikan hasil belanjanya di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring. Dia berpesan kepada agar gizi anak-anak dijaga. Ipuk juga meminta petugas kesehatan yang mendampingi tumbuh kembang anak tersebut agar secara rutin melakukan pemeriksaan.
“Kalau membutuhkan sesuatu bisa langsung menghubungi petugas kesehatan atau Kepala Desa. Jangan sungkan," ujarnya.
Ipuk Fiestiandani lantas menjelaskan penanganan stunting harus dilakukan secara bergotong-royong. Tanggung jawab penanganan stunting tidak hanya pada petugas Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Melainkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga ikut terlibat.
Hal ini, menurutnya, karena penyebab stunting bukan hanya masalah kesehatan saja, melainkan banyak faktor. Bisa faktor lingkungan faktor lainnya. Karena itu penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
“Semua OPD harus bergerak bersama. Gerakan belanja ini juga salah satu upaya menekan stunting," tegasnya.
Ipuk Fiestiandani menyebut, dalam penanganan stunting, Banyuwangi telah mengidentifikasi data by name by address termasuk faktor risikonya. Setelah dilakukan identifikasi, penanganan dilakukan secara gotong-royong di lintas sektoral.
“Misalnya karena faktor ekonomi, anak nelayan miskin mengalami mal nutrisi sehingga terindikasi stunting,” katanya.
Advertisement