Begini Cara PDI Perjuangan Cetak Kader Militan di Jatim
Wisma Perjuangan diresmikan pada Kamis 26 Desember 2019 malam. Wisma Perjuangan merupakan sekolah bagi kader-kader PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Timur (Jatim). Saat ini, Wisma Perjuangan sedang digunakan untuk pelatihan untuk persiapan Pilkada serentak 2020.
Pelatihan ini dihadiri oleh para peserta pelatih Regu Penggerak Pemilih (Guraklih) atau Training of trainer (TOT). Mereka diharapkan segera melakukan rekrutmen dan pelatihan sepulang mengikuti pelatihan.
Ketua DPD PDI Perjuangan Kusnadi membuka pelatihan yang berlangsung tiga hari mulai 28 Desember hingga 30 Desember 2019.
Politisi yang juga Ketua DPRD Jatim ini berharap, keberadaan Wisma Perjuangan di lereng Gunung Panderman Batu ini tidak hanya berguna untuk mendidik kader-kader PDIP.
Pihaknya juga berharap keberadaan gedung Sekolah Partai ini bisa membawa manfaat bagi warga sekitar, dan pada umumnya masyarakat Kota Batu.
"Sepulang dari sini (Wisma Perjuangan), mulailah merekrut Guraklih dan melatihnya," kata Kusnadi saat dikonfirmasi ngopibareng.id, Sabtu 28 Desember 2019.
Maksud dari pelatihan yang diikuti peserta dari 19 kabupaten/kota yang akan menggelar Pilkada 2020 ini, jelas Kusnadi, untuk mewujudkan PDIP sebagai partai pelopor seperti amanat Kongres Bali 2019.
"Ada lima syarat bagi sebuah partai untuk menjadi partai pelopor. Disiplin ideologi, disiplin organisasi, disiplin teori, disiplin program dan disiplin tindakan," ucap Kusnadi.
Lima disiplin tersebut, kata Kusnadi, saling terkait. Pada disiplin organisasi, Kusnadi juga menyoroti beberapa peserta yang terlambat hadir mengikuti pembukaan.
"Setelah pembukaan, tidak boleh lagi ada peserta yang baru masuk dan ikut pelatihan. Apapun alasannya. Nanti DPD akan menyurati DPC mengapa peserta yang dikirimkan bisa terlambat. Ini bagaimana kita akan menjadi pelopor, kalau kita tidak berdisiplin dalam organisasi," ujarnya.
Dia juga mengucapkan selamat datang kepada peserta. "Selamat datang di rumah sendiri. Kalau gedung ini belum ada namanya, tapi kalau keseluruhan, kompleksnya bernama Wisma Perjuangan," tutur Kusnadi.
Ketua Sekolah TOT Guraklih, Hari Yulianto dalam laporannya mengatakan, selama beberapa hari ke depan, peserta akan dibekali materi-materi seputar tugas pokok dan fungsi guraklih.
"Peserta dari 19 DPC yang akan mengikuti pilkada 2020, akan dibekali dengan materi-materi pemetaan, survei, dan penggalangan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Sri Untari Bisowarno menambahkan, Wisma Perjuangan yang terletak di Kota Batu, siap melakukan pendidikan politik kepada kader partai, maupun masyarakat umum.
Menurut Untari, sesuai Undang-undang, salah satu tugas partai politik adalah melakukan pendidikan politik kepada seluruh anggotanya ataupun kepada masyarakat.
"PDI Perjuangan Jawa Timur dalam rangka memenuhi tugas itu, telah berhasil mewujudkan Sekolah Partai, yang lokasi gedungnya di Oro-oro Ombo, Kota Batu, yang kita beri nama Wisma Perjuangan," ucap Untari.
Sekolah partai ini, jelas Untari, dibangun dengan dana gotong royong para anggota DPRD Provinsi Jatim, DPR RI Dapil Jatim, serta para kepala daerah dari PDI Perjuangan.
Gotong royong dilakukan sejak DPD PDI Perjuangan Jatim dipimpin Sirmadji Tjondropragolo, hingga kepengurusan sekarang yang diketuai Kusnadi.
"Saat ini, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur yang pertama memiliki sekolah partai. Sebagai partai pelopor, partai pemenang pemilu, kami ingin memelopori partai politik yang menyediakan tempat khusus kader partai maupun masyarakat dalam pendidikan politik khususnya, dan pelatihan-pelatihan lain untuk meningkatkan sumber daya manusia," terang Untari.
Pelatihan Pelatih Guraklih Pilkada 2020, tambah politisi yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim ini, diikuti utusan 19 DPC PDIP kabupaten/kota di Jatim yang daerahnya bakal berlangsung Pilkada 2020.
"Melalui pelatihan guraklih untuk persiapan Pilkada 2020, kita siapkan petugas-petugas militan yang akan menjadi saksi, pemandu saksi, guraklih, yang akan menggalang suara dan membangun serta menjaga citra politik PDI Perjuangan di masyarakat," pungkasnya.