Empat Hal Penting, Anak Bertumbuh secara Optimal atau Tidak
Apakah anak saya sudah berkembang secara normal? Pertanyaan ini pasti sering muncul pada orangtua yang menginginkan anaknya tumbuh optimal pada 1000 hari pertama usia anak, atau pada usia keemasannya.
Dr. Mira Irmawati,SpA (K) spesialis anak dari Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Merr (RSIA Merr) mengatakan, untuk memastikan normal atau tidaknya pertumbuhan seorang anak, tentunya harus mengikuti standar tumbuh kembang anak yang ditetapkan oleh para ahli atau dokter anak tentunya.
"Misalnya untuk saat ini yang paling mudah orangtua bisa melihat pertumbumbuhan anak optimal atau tidak dari Kartu Menuju Sehat (KMS). Yang didapatkan sejak anak lahir," kata dr. Mira Irmawati,SpA dalam talkshow kesehatan yang bertajuk 'Dokter, Apa anak saya sudah berkembang dengan optimal'.
Lanjut, dokter yang akrab dengan sapaan Mira ini, bisa juga menggunakan standart World Health Organization (WHO) atau standar kesehatan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia yang sudah terverivikasi.
Menurut, Mira dalam pertumbuhan seorang anak tidak bisa dibandingkan antara anak satu dengan yang lainnya. Karena setiap tumbuh kembang anak juga dipegaruhi juga oleh faktor genetik 30 persen.
"Kalau orangtuanya tidak sama tentu saja anaknya tidak akan sama. Jadi jangan membandingkan, kok anak saya seperti ini, anak itu seperti itu. Karena tentu tidak sama," jelas Mira.
Dalam tumbuh kembang anak, ujar Mira ada empat hal yang perlu diperhatikan:
Pertama, berat badan sesuai umur;
Kedua, tinggi badan anak sesuai umur;
Ketiga, berat badan menurut tinggi badan; dan
Keempat, lingkar kepala.
"Hal-hal ini bisa dilihat dalam range KMS yang dipegang orangtua masing-masing. Tapi harus tetap diperhatikan kalau ada lebih atau kurang dalam pertumbuhan anak tidak boleh disimpulkan sendiri. Melainkan harus dikonsultasikan pada dokter tumbuh kembang anak untuk diketahui pasti apa penyebabnya," terang dokter spesialis tumbuh kembang anak ini.
Mira juga menyarankan, untuk melakukan pemeriksaan anak diusia tumbuh kembang secara rutin.
"Kalau usia 0 sampai 2 tahun biasanya masih terjadwal oleh dokter. Kalau diatas 2 tahun bisa dilakukan pemeriksaan rutin 3 bulan sekali, baik ada keluhan atau tidak," tuturnya.