Begini Cara LRPPN Cegah Narkoba Masuk ke Sekolah di Banyuwangi
Puluhan siswa SDN Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi mengikuti sosialisasi pencegahan narkoba, Senin, 8 Agustus 2022. Mereka mendapatkan pengetahuan tentang berbagai jenis narkoba sekaligus diberikan pemahaman tentang bahaya narkoba tersebut.
Sosialisasi pencegahan narkoba ini dilakukan pihak sekolah bersama Lembaga Rehabilitas Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika (LRPPN) Banyuwangi. Kegiatan ini dilakukan melihat ancaman narkoba yang sudah menjalar ke anak-anak sekolah.
“Mengingat sekarang eranya sudah berubah. Saya melihat ancaman narkoba tidak datang pada kalangan SMP dan SMA saja, tapi juga mengarah ke anak-anak tingkat SD,” jelas Kepala Sekolah SDN Penataban, Denis Winarsih.
Dia menyebut pendidikan anti narkoba itu harus disosialisasikan sejak usia dini. Karena itulah pihaknya bekerjasama dengan LRPPN berupaya memberikan pemahaman pada murid-muridnya. Tujuannya tidak lain dalam rangka mencegah masuknya narkoba ke anak usia dini termasuk anak di jenjang SD. “Kegiatan ini lebih ke arah mencegah supaya anak-anak tidak terpapar narkoba,” jelasnya.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan di halaman sekolah dengan menggunakan media gambar dan juga penjelasan dari konselor LRPPN. Sehingga anak-anak bisa dengan mudah memahami apa yang disampaikan.
Denis menyebut, metode sosialisasi yang dilakukan cukup menarik dan lebih mudah masuk ke dalam pemikiran anak-anak SD. Sehingga anak-anak bisa memahami bahaya dari berbagai jenis narkoba yang ada. “Saya rasa cukup komunikatif, karena menggunakan yel-yel juga,” katanya.
Pembina LRPPN Banyuwangi, M. Hakim Said menyatakan, sosialisasi ini merupakan tindaklanjut dari notakesepahaman yang dilakukan dengan Dinas Pendidikan Banyuwangi beberapa waktu lalu. Dia menyebut, metode sosialisasi pada anak SD tentu saja berbeda dengan anak usia SMP.
“Kami gunakan cara agar anak-anak mudah memahami, seperti dengan media gambar dan juga yel-yel. Sehingga mereka juga merasa senang mengikuti kegiatan ini,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan SD, Dinas Pendidikan Banyuwangi, Sutikno menyatakan, kegiatan tersebut merupakan terobosan untuk mencegah penyebaran narkoba pada anak sekolah. Menurutnya, kegiatan ini bisa akan dilakukan secara masif di jenjang pendidikan di bawah Dinas Pendidikan Banyuwangi yakni SD dan SMP.
“Agar anak SD ini tidak melakukan hal yang membahayakan. Dengan mengetahui narkoba itu sejak dini diketahui sehingga nanti kedepan pada pendidikan SMP sudah mengetahui ini bahaya,” tegasnya melalui sambungan telepon.
Lebih jauh menurutnya, sosialisasi ini membantu Dinas Pendidikan memberikan penjelasan pada anak tentang bahaya narkoba. Sebab, menurutnya, SDM terkait narkoba di Dinas Pendidikan sangat terbatas. “Sehingga ini yang harus kita lakukan, kami akan terus melakukan gerakan ini bersama-sama melalui kegiatan yang ada di kami,” ujarnya.