Begini Cara Banyuwangi Jaga Ketersediaan Air di Musim Panas
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Banyuwangi telah mengambil langkah antisipasi untuk menjaga dan menjamin ketersediaan pasokan air menghadapi musim panas tahun ini. Salah satu antisipasinya menyiagakan petugas penjaga pintu air selama 24 jam.
Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo melalui Sekretaris Dinas, Riza Al Fahrobi mengatakan, selain petugas pintu air yang siaga 24 jam, Dinas PU Pengairan juga melakukan penataan pasokan air dan fungsi bendungan.
"Penataan pasokan air sungai dan fungsi bendungan sebagai sumber air irigasi bagi petani," ujarnya, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Tidak hanya itu, upaya menjaga ketersediaan air ini juga dilakukan melalui suplesi interbasin. Ketika suplai air irigasi pada daerah irigasi tertentu membutuhkan pasokan air, menurutnya, dapat dipenuhi dari daerah irigasi lainnya melalui suplesi interbasin tersebut.
Rekayasa irigasi ini, lanjut Riza, memerlukan dukungan dari masyarakat untuk mematuhi pola tanam selaras dengan rencana tata tanam global (RTTG).
"Sehingga kebutuhan irigasi sesuai rekayasa yang dilakukan," jelas Riza.
Dia menambahkan, sebanyak 71 titik pembangunan infrastruktur perpipaan dibangun tahun ini dalam upaya menjaga ketersediaan air bersih. Titik-titik tersebut tersebar di beberapa desa yang rawan kekurangan air bersih.
Riza mencontohkan, Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Desa Kebonrejo, Kecamatan Kalibaru, dan Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore.
Program pengembangan infrastruktur air bersih di Banyuwangi, kata Dia, tidak hanya pembangunan jaringan perpipaan baru, tapi juga pemeliharaan terhadap jaringan pipa yang sudah rusak atau aus.
Pembangunan infrastruktur pipa air bersih ini, lanjut Riza, sesuai pengajuan dari masyarakat dan menyesuaikan kebutuhan mereka.
"Selain pipanisasi, di sejumlah wilayah juga dibangun tandon, ada juga sumur bor baru untuk mendukung akses air bersihnya," ujarnya.
Advertisement