Terjun di Dunia Pendidikan, Ini Awal Ketertarikan Risa Santoso
Ini kisah rektor termuda di Indonesia, Risa Santoso. Ia mengaku, ketertarikannya di dunia pendidikan berawal dari salah satu mata kuliah yang diikutinya ketika Strata-1 (S1) di Universitas Berkeley, California, Amerika Serikat.
"Waktu saya S1 di Universitas Berkeley, saya mengambil kelas yang menerjunkan mahasiswanya untuk mengajar siswa SD yang mengalami keterbelakangan mental. Saya tertarik dengan dunia pendidikan saat itu," ujar Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Asia, pada Kamis 14 November.
Pentingnya pendidikan, kata Risa, juga sering disampaikan oleh dosen dan teman-temannya ketika masih kuliah di Universitas Berkeley.
"Saya sampai sekarang masih teringat dengan apa yang disampaikan oleh seorang profesor di Massachusetts Institute Technology. Dia mengatakan ada empat yang membuat maju sebuah negara: infrastruktur, kesehatan, hukum yang stabil dan pendidikan," terangnya.
Bagi Risa, ada permasalahan dunia pendidikan tinggi saat ini. Yaitu perihal link and match dengan dunia pekerjaan.
"Bagi kami bagaimana mahasiswa itu bisa menerapkan ilmunya. Tidak hanya di dalam kelas, tapi juga dalam pekerjaannya serta kehidupannya sehari-hari," tuturnya.
Alasan itulah yang membuat Risa mengiyakan menjadi rektor. Apalagi, ia pun merasa tertantang untuk memberikan hasil yang nyata ketika menjabat sebagai rektor.
"Jadi waktu mengambil kesempatan ini saya ingin membuat sesuatu yang nyata. Artinya, langsung terjun ke lapangan. Kalau di kantor staf presiden dulu kami memberi rekomendasi nanti kementrian yang melakukan eksekusi. Di sini saya langsung terjun di lapangan," terangnya.
Seperti yang diberitakan ngopibareng.id, sebelumnya pada tahun 2015-2017, Risa pernah menjadi Tenaga Ahli Muda di Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. Terakhir, lewat platform Linked ia menuliskan jabatannya sebagai Development Director di Perguruan Tinggi Asia.
Perempuan kelahiran Surabaya, 27 Oktober 1992 ini merasa terhormat dengan jabatan yang dipercayakan pada dirinya saat ini.
"Saya merasa terhormat, jadi rektor lumayan muda," ujarnya dikutip Youtube ITB Asia Malang.
Sebagai rektor muda yang lahir di kalangan generasi anak 1990-an, Risa mengaku ingin mengembangkan hal-hal kecil di kampusnya. Salah satunya wifi kampus. "Selain itu, yang kecil-kecil, salah satunya menambah kecepatan wifi di kampus," kata Risa.
Nama Risa Santoso menjadi perbincangan publik setelah dilantik sebagai Rektor Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Asia Malang.
Ia resmi menjadi rektor pada 2 November 2019 saat berusia 27 tahun. Ini menjadi sejarah baru bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia karena memiliki rektor termuda perempuan.
Kecerdasan dan riwayat pendidikan Risa mampu mengalahkan Riki Saputra, rektor muda berusia 36 tahun. Riki menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) pada Februari 2019.
Advertisement