Begini Antusiasme Warga Kota Pasuruan dengan Jargas PT PGN
Meski pemasangannya masih akan dilaksanakan tahun depan, namun warga tiga kecamatan di Kota Pasuruan sangat antusias sekali dengan kehadiran jaringan gas (jargas) yang disalurkan oleh PT. Perusahaan Gas Negara.
Terbukti, dalam sosialisasi rencana pemasangan dan pemanfaatan jaringan gas yang dilaksanakan di Gedung Gradika Bhakti Praja Pemerintah Kota Pasuruan, 12 November 2019, banyak warga yang menanyakan seluk-beluk jargas yang akan dipasang di rumah mereka.
Misalkan saja pertanyaan yang diajukan oleh Ahmad Idris warga Kelurahan Wirorejo Wirogunan. Dia menanyakan soal jumlah rumah yang akan dipasang jargas kenapa tak seluruh rumah warga? Apakah itu berkaitan dengan kapasitas produksi PT. PGN yang cuma sedikit.
Ada pula pertanyaan yang diajukan oleh Slamet Supiadi warga Kelurahan Bubul Kidul Pasuruan. Dia menanyakan apakah harga yang dipatok PT. PGN sebesar Rp4.250/m3 itu hanya harga di awal. Dia mengkhawatirkan jika suatu saat nanti jika sudah banyak warga yang memasang jargas, PT PGN akan menarikkan tarif seenaknya sendiri? Dan banyak lagi pertanyaan yang diajukan oleh warga Pasuruan.
Mendapat banyak pertanyaan dari warga Pasuruan, Hamalsyahan, Senior Analyst Stakeholder PT. PGN menjawab dengan sabar. Dia menjelaskan jika memang belum semua warga bisa mendapat layanan jargas. Penyebabnya, karena memang dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang terbatas.
Asal diketahui saja jika program jargas ini, pemerintah mengeluarkan subsidi untuk pemasangan jargas di masing-masing rumah warga. Sehingga wajar jika belum semua rumah belum bisa menikmati layanan jargas karena keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh pemerintah pusat.
Apalagi, untuk program jargas ini, ada 38 kabupaten dan kota di Indonesia yang memperebutkan kuota jumlah pemasangan jargas ini. Hamal juga meyakinkan jika warga Kota Pasuruan jika sebenarnya lebih beruntung dibandingkan Surabaya.
"Kota Pasuruan yang jumlahnya 7004 sambungan rumah tangga (SRT), lebih banyak dibanding dengan Surabaya yang hanya sekitar 6ribuan saja. Itu semua karena kegigihan Pak Teno (plt. Wali Kota Pasuruan) yang terus melobi ke pusat," kata Hamal.
Ihwal harga yang dipatok oleh PT PGN sebesar Rp4250/m3, Hamal juga menjelaskan jika harga tersebut yang mematok bukan PT. PGN langsung yang menentukan. Melainkan yang mengatur adalah pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Pemerintah tentunya tak akan seenaknya sendiri menaikan harga satuan gas untuk rumah tangga karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Pemerintah tentunya tak akan gegabah menaikkan harga gas untuk rumah tangga. Tak perlu khawatir. Bagaimanapun harga jargas sebenarnya masih tetap lebih murah dibandingkan elpiji, karena proses produksinya yang lebih sederhana," kata Hamal.
Asal diketahui, Kota Pasuruan Jawa Timur pada 2020 nanti akan mendapatkan kuota jaringan gas sebanyak 7004 Sambungan Rumah Tangga (SRT). Sambungan sebanyak itu akan didistribusikan ke tiga kecamatan yang meliputi 10 kelurahan.
Jumlah 7004 Sambungan Rumah Tangga ini lebih banyak dibandingkan 2018 yang lalu yang hanya 6314 Sambungan Rumah Tangga.