Begini Antisipasi BPTD Ketapang Terkait Peringatan Cuaca Buruk
BMKG mengeluarkan peringatan terjadinya cuaca buruk di beberapa perairan termasuk selat Bali. Mengantisipasi hal ini, Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Satpel Ketapang selaku pengelola lalu lintas dan angkutan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk selalu berkoordinasi dengan pihak operator pelayaran dan BMKG untuk memantu situasi terkini.
Koordinator BPTD Satpel Ketapang, Rocky Surentu menyatakan, peringatan yang dikeluarkan BMKG berkaitan dengan tinggi gelombang. Di Selat Bali, menurutnya, sejauh ini tinggi gelombang masih aman.
“Jarak pandang, gelombang, masih normal, kecepatan angin 2-3 knot, masih normal,” jelasnya, Kamis, 29 Desember 2022.
Rocky Surentu menyebut, jika salah satu faktor tersebut yakni jarak pandang, tinggi gelombang atau kecepatan angin sudah membahayakan bagi pelayaran, maka pelayaran akan ditutup. Saat ini, di selat Bali cuaca sedang hujan, namun jarak pandang masih bagus.
Jika jarak pandang di atas 100 meter, kata Dia, itu masih aman untuk Pelayaran. Jika jarak pandang sudah di bawah 100 itu sudah harus waspada.
“Kalau jarak pandang 50 meter ke bawah sudah ditutup. Saat ini (jarak pandang) sekitar 200 meter lebih,” tegas Rocky Surentu.
Peringatan yang dikeluarkan BMKG berlaku hingga 3 Januari 2023. Menurutnya, tinggi gelombang sempat agak tinggi pada 23-25 Desember lalu. Saat itu tinggi gelombang sempat mengalami kenaikan.
“Saat ini normal untuk lintasan kita di Selat Bali normal,” tegas Rocky Surentu.
Berkaitan dengan peringatan dari BMKB tersebut, lanjut Rocky Surentu, pihaknya secara rutin berkoordinasi dengan pihak pelayaran termasuk dengan nakhoda yang sedang berlayar dan pihak Stasiun Meteorologi kelas III Banyuwangi.
“Warning-nya sampai tiga Januari. Namun kita tinggal lihat kalau memang betul seusai perkiraan kita harus antisipasi mengingatkan kapal dan terus koordinasi dengan BMKG,” ujarnya.
Saat ini, kata Rocky Surentu, kondisi alam sering tidak menentu. Dia mencontohkan, suatu waktu terlihat awan pekat yang mengisyaratkan akan turun hujan. Namun tiba-tiba awan tersapu angin sehingga langit kembali cerah.
“Tetap antisipasi dengan pihak pelayaran, kan termonitor,” tegasnya.