Begal Salah Sasaran, Santri Dilawan!
Muhamad Irfan Bahri (MIB), korban begal di jembatan Summarecon Kota Bekasi yang menyerang balik pembegal hingga tewas, ternyata merupakan santri dari Pondok Pesantren Darul Ulum Bandungan, Kabaputen Pamekasan, Madura.
Tindakan Irfan yang berhasil melumpuhkan pelaku begal, selain karena reflek. Ia juga mengaku kerap mengikuti kegiatan bela diri silat di Pondok Pesantrennya.
“Iya selain belajar agama, saya memang diajarin bela diri. Jadi pas waktu berhadapan dengan begal enggak tahu reflek aja bisa nangkis dan berfikiran untuk melawan balik pelaku,” tutur Irfan seperti dilansir dari Wartakota, saat ditemui di rumah pamannya di Jalan Agus Salim RT 04 RW 07 Kelurahan Bekasi Jaya, kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (29/5/2018).
Irfan bercerita mengenai kronologis kejadian nahas yang menimpanya. Niat hati pemuda asal Madura ini menikmati liburan di Bekasi dengan melihat pemandangan kota dari atas Jembatan Summarecon Bekasi, ia dan sepupunya, Achmad Rofiqi malah jadi korban begal dua orang pemuda Aric Saifulloh alias AS dan Indra Yulianto alias IY.
Kejadian itu berlangsung pada Rabu dini hari 23 Mei 2018, sekitar pukul 00.30 WIB. Kala itu, Irfan dan sepupunya baru saja pulang dari Alun-Alun Kota Bekasi di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan. Karena baru sepekan di Kota Patriot ini, Irfan mengajak kerabatnya untuk mampir ke kawasan Summarecon Bekasi, karena belum pernah ke lokasi tersebut.
Sampai di atas, sepeda motor diparkir di bahu jalan, Irfan lalu naik ke trotoar. Dia mengeluarkan telepon genggamnya untuk swasfoto. Rupanya 15 menit kemudian dua orang pemuda tak dikenal menghampirinya.
Dua pelaku begal mencoba merampas telepon genggam Irfan dan Rofiqi. Saat aksi pembegalan terjadi, kedua korban diancam menggunakan celurit. Namun Irfan berusaha melindungi diri setelah sebelumnya pelaku sempat membacoknya hingga mulukai punggung paha, hingga lengannya.
“Pas dia bacok saya coba tangkis pakai tangan, abis itu saya langsung tendang kaki pelaku sampai dia jatuh. Karena saya mikir kalau enggak saya lawan bisa saya sama sepupu saya yang mati,” kata Irfan.
Akibat kejadian itu, Irfan mengalami enam luka bacokan, di punggung, tangan, pelipis, sama paha. Sementara itu sepupunya mengalami satu luka bacokan di punggung.
Sementara pelaku begal, Aric yang diserang balik Irfan tewas usai mendapat perawatan di RS Anna Media. Sedangkan Indra masih mendapatkan perawatan di RS Polri Kramat Jati dengan mengalami luka bacokan di bagian kepala dan punggung.
Irfan berdalih apa yang dilakukan semata untuk melindungi keselamatan jiwanya, terlepas apa yang dilakukan ternyata menyebabkan kematian salah satu pelaku begal.
“Saya serahkan ke Polisi aja, saya waktu kejadian cuma mikir keselamatan saya dan sodara,” jelas Irfan.
Dia sendiri sudah diperiksa oleh pihak kepolisian sebanyak dua kali, pada Kamis 24 Mei 2018 dan Senin (28/5). Rencanaya ia akan dimintai keterangan lebih lanjut, Kamis (31/5).
Sementara itu, paman Irfan bernama Ahmad Fauzi mengatakan, ia dan keluarga hanya pasrah terhadap nasib keponakannya tersebut.
“Bukan masalah terima atau enggak, begini ponakan saya keadaan terancam kalau dia enggak ngelawan pasti mati dia. Saya rakyat kecil, saya awam sama hukum, saya serahkan saja sama polisi mudah-mudahan bisa menunjukkan keadilan,” tegasnya.