Bederma tapi Bercanda. Lho, Kok!
“Kami ke sini untuk menindaklanjuti bantuan Pak Sukri,” kata salah satu pengelola Rumah Sahabat Anak.
Di Desa Sendangbiru, Sukri Nujum, biasa dipanggil Pak Sukri adalah pria paru baya yang dikenal dermawan tapi humoris. Setiap pekan, ia selalu menyempatkan diri hadir di lembaga-lembaga sosial dengan berbagai tujuan.
Tak jarang juga dia diundang hanya untuk diminta memberikan joke-joke terbarunya untuk memberikan keriangan di tengah anak-anak yatim dan kaum dhuafa.
Sore itu, ia diundang oleh Rumah Sahabat Anak yang menampung anak-anak yatim dan dhuafa agar pendidikannya berjalan dengan baik. Namun, panitia saat itu menamakan kegiatannya, “Satu Jam Bercanda Bareng Pak Sukri”.
Di akhir kegiatan, pembawa acara bernama Kosim mencoba bertanya secara terbuka kepada Pak Sukri.
“Pak Sukri, mau menyumbang berapa untuk Rumah Sahabat Anak?”
“Lima puluh juta rupiah,” jawab Pak Sukri mantap.
Tetapi, nominal bantuan tersebut tidak langsung diberikannya sehingga pengelola Rumah Sahabat Anak harus datang ke kediaman Pak Sukri.
“Kami ke sini untuk menindaklanjuti bantuan Pak Sukri,” kata salah satu pengelola Rumah Sahabat Anak.
“Lho, kan acaranya Bercanda Bareng Pak Sukri. Jadi yang saya sampaikan ya cuma bercanda,” seloroh Pak Sukri.
Sontak orang-orang pada melongo, ada yang tersenyum kecut. Tiba-tiba tawa Pak Sukri meledak dan berkata, “Hahaaa...bercanda bapak-bapak.”
Seisi ruangan tamu Pak Sukri ramai dengan tawa. Pak Sukri pun menyerahkan nominal bantuannya untuk Rumah Sahabat Anak. (adi)
Advertisement