Beda Ungkapan Solksjaer dengan Lampard
Usai pertandingan antara Manchester United kontra Chelsea di semifinal Piala FA, perasaan berbeda disampaikan oleh kedua pelatih, Ole Gunnar Solksjaer di kubu MU, dan Frank Lampard selaku manajer Chelsea.
Dengan kekalahan timnya dari The Blues, Ole Gunnar Solksjaer menyatakan kekecewaannya atas kekalahan telak, 3-1, timnya di pertandingan ini. Bukan hanya karena tersingkir dari perburuan gelar Piala FA 2019/2020, Solksjaer mengungkapkan kekecewaannya pada penampilan kiper utamanya, David de Gea.
Kiper nomor satu Timnas Spanyol yang bermain untuk Manchester United itu melakukan blunder fatal yang berakibat gol kedua Chelsea yang dicetak oleh Mason Mount.
Benar saja, De Gea seharusnya bisa mengamankan tembakan jarak jauh yang dilepaskan Mount. Sebab, laju bola tak terlalu keras dan arahnya bisa dibaca oleh De Gea. Namun tangkapannya tak lengket, sehingga bola tetap meluncur ke dalam gawangnya.
"David de Gea tahu dia bisa mengamankan gol kedua, tetapi fakta berbicara," ungkap Solksjaer kecewa.
Tak hanya kecewa dengan penampilan buruk kiper utamanya itu, ia juga mengungkapkan kekesalannya pada seluruh tim. Ia menilai, semua gol yang dilesakkan oleh Chelsea karena kesalahan para pemainnya sendiri.
Ini merupakan blunder kedua De Gea di pertandingan tersebut. Gol pertama Chelsea yang dicetak oleh Olivier Giroud juga akibat tangkapannya yang tak sempurna. Namun untuk gol pertama tak sepenuhnya kesalahan sang kiper, karena ada andil Harry Maguire yang terlambat menutup pergerakan Giroud.
"Tentu, ketika Anda kalah dalam sebuah pertandingan, Anda pasti kecewa," jelas Solskjaer.
Kesalahan De Gea sendiri membuat sejumlah mantan pemain sekaligus pengamat sepak bola Inggris menyarankan Solksjaer untuk mempertimbangkan posisi De Gea sebagai kiper utama MU.
Setelah legenda MU Roy Keane yang sempat marah melihat penampilan jelek De Gea, kini ada mantan penyerang Timnas Inggris dan Newcastle, Alan Shearer yang menyarankan Solksjaer tak menjadikan sang pemain menjadi kiper nomor satu MU.
Selain Shearer, juga ada Chris Sutton yang juga meminta manajer MU itu tak lagi memberikan posisi kiper utama pada De Gea. Sebab, ia menilai De Gea sudah berkali-kali melakukan blunder yang membuat timnya menderita.
Sementara itu, manajer Chelsea Frank Lampard mengaku bangga dengan penampilan timnya di pertandingan ini. "Saya sangat bangga dengan tim hari ini. Saya tidak bisa meminta lebih dari apa yang mereka berikan kepada saya, selain mungkin beberapa gol lagi!" kata Lampard seperti dikutip dari situs resmi Chelsea.
"Mungkin ini bisa dikatakan mengejutkan saat Anda bermain melawan tim dengan kualitas seperti MU, tetapi yang paling mengesankan saya adalah etos kerja dari kinerja pemain secara keseluruhan," tambah Lampard.
Lampard mengaku tak menduga para pemainnya tampil sebaik ini dengan skema permainan yang belum pernah ia terapkan sebelumnya. Lampard untuk pertama kalinya bermain dengan formasi 3-4-3. Manajer 42 tahun itu biasanya menggunakan skema 4-2-3-1, 4-3-3, dan 3-4-2-1.
Pilihan Lampard mengubah formasi timnya ternyata memberikan dampak luar biasa pada kinerja pemain. Tak hanya efektif dalam membongkar pertahanan MU, tapi juga kuat di belakang.
Lampard sendiri memuji sikap Giroud. Dan ia menyarankan para pemain muda Chelsea meniru profesionalisme yang ditunjukkan striker asal Prancis tersebut. Maklum, ini akan menjadi musim terakhirnya bersama Chelsea. Namun Giroud tetap bermain baik di setiap kesempatan yang diberikan sang pelatih.