Beda Tradisi, Bikin Klopp dan Kovac Sempat Adu Mulut
Usai pertandingan antara Liverpool lawan Bayern Munchen yang berkesudahan 0-0, kedua pelatih dari masing-masing tim, Jurgen Klopp dan Niko Kovac, sempat terlibat perang mulut. Pasalnya, Klopp merasa tidak dihargai karena Kovac tak segera menjabat tangannya meski dirinya sudah menunggu.
Kovac justru mendatangi para pemainnya terlebih dulu, alih-alih menyalami Klopp. Bukan bermaksud mengacuhkan Klopp, tapi memang kebiasaannya seperti itu sebelum mendatangi pelatih lawan untuk berjabat tangan.
“Ketika dia kembali aku bilang aku sedang menunggu. Tapi dia meminta maaf dan saya bilang tidak masalah. Itu adalah kesalahpahaman murni. Saya berdiri di sana seperti kerbau di depan gunung," ujar Klopp.
Untuk menjernihkan kesalahpahaman lebih lanjut, Kovac menjelaskan bahwa dirinya tidak punya niatan buruk atau memedulikan Klopp.
Kovac mengakui ada perbedaan tradisi antara sepak bola Jerman dengan Inggris. “Sudah umum di Inggris berjabatan tangan setelah peluit akhir. Tapi pertama-tama (yang) saya ke bangku cadangan dulu dan bukan ke dia,” tuturnya.
“Dia tahu itu berbeda dari Inggris. Tetapi itu tidak saya maksudkan untuk sesuatu yang buruk, (dan) saya meminta maaf setelah itu," ujar Kovac.
Bagi Klopp, masalah ini tidak perlu dibesar-besarkan, dan dia bersikap demikian bukan karena marah lantaran timnya gagal memenangkan pertandingan.
“Ini bukan hasil atau permainan yang kami impikan. Saya tidak sedang kesal, tetapi saya benar-benar baik-baik saja,” akunya.
“Ini adalah hasil imbang terbaik yang bisa saya dapatkan, kami bisa bermain lebih baik, kami harus bermain lebih baik. Itu adalah pertarungan besar.
“Kami memiliki peluang lebih baik di babak pertama dan saya tidak bisa mengingat peluang di babak kedua untuk kedua belah pihak,” terangnya.
Advertisement