Beda Sikap Jokowi vs Anies Tangani Banjir Jakarta
Banjir besar yang melanda Jakarta di awal tahun menyisakan perdebatan panjang tentang konsep normalisasi dan naturalisasi.
Ketika Jakarta dipimpin Jokowi, pemerintah menerapkan konsep normalisasi sungai, sedangkan Gubernur Anies Baswedan ogah normalisasi. Anies memilih mewacanakan naturalisasi.
Lantas apa bedanya normalisasi dan naturalisasi?
Kalimat normalisasi tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 6 tahun 1999 tentang rencana tata ruang wilayah DKI Jakarta.
Dalam perda itu disebutkan bahwa "Normalisasi sungai adalah upaya yang dilakukan terhadap badan sungai sehingga kapasitas badan sungai sesuai dengan debit air yang diinginkan dengan masih mempertahankan pola alamiah sungainya".
Sedangkan naturalisasi tidak masuk dalam perda. Naturalisasi diartikan oleh Anies sebagai upaya memperbanyak embung dan kolam retensi.
Menurut Anies, banjir di Jakarta juga menerjang daerah yang sudah dilakukan proses normalisasi sungai. Artinya, konsep normalisasi dia nilai tidak cocok untuk Jakarta.
"Di sini memang sudah dilakukan normalisasi, faktanya masih tetap terjadi banjir. Dengan (Naturalisasi) insyaallah tidak kebanjiran lagi, tapi itu semua kewenangannya di pusat kan ya, jadi kita lihat nanti pemerintah pusat, kami di Jakarta fokus kepada memastikan keselamatan warga," Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Advertisement