Beda Cianjur, Gempa Garut Karena Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan belum mendeteksi gempa susulan sampai dengan pukul 17.20 WIB setelah gempa bumi magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu sore, 3 Desember 2022, pukul 16.49 WIB.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, memperhatikan lokasi episenter di darat wilayah Mekarmukti, Garut, pada kedalaman 109 kilometer merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).
Sementara, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). "Hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Daryono.
Gempa itu dirasakan di wilayah Garut dengan skala intensitas IV MMI yang dirasakan oleh orang banyak. Sementara wilayah Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, Tasikmalaya, merasakan getaran dengan skala III MMI yang dirasakan nyata di dalam rumah seakan truk berlalu.
Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo merasakan guncangan dengan skala intensitas II-III MMI atau dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, Trenggalek dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Lanjut Daryono, gempa di Garut ini tidak berkaitan dengan gempa yang terjadi di Cianjur beberapa waktu lalu. Karena, kedua gempa berasal dari sumber yang berbeda. Selain itu, gempa yang terjadi di Garut memiliki kedalaman yang lebih dalam dibandingkan dengan gempa di Cianjur.
"Gempa ini tidak ada hubungannya sama sekali karena kedua gempa baik di Cianjur maupun yang di Garut ini memiliki sumber yang berbeda, kedalamannya juga beda," katanya.
Hingga kini, BMKG belum mencatat adanya gempa susulan akibat gempa yang mengguncang Garut. Selain itu, BMKG menyebut gempa di Garut tidak berpotensi tsunami.
BMKG sebelumnya memperbarui parameter gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu, 3 Desember 2022, pukul 16.49 WIB, dari 6,4 magnitudo menjadi 6,1.
BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Warga juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa. Memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa dan tidak memiliki kerusakan akibat gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Advertisement