BEC, Gusdurian dan DMI Surabaya Membagi Sembako Lewat Masjid
Pandemi Corona memicu solidaritas sosial semua kalangan. Sejumlah organisasi dan lembaga sosial menggalang dana untuk membantu warga terdampak wabah. Mereka ada Budhist Education Center (BEC), Gusdurian dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Surabaya.
Penyerahan paket sembako berlangsung Rabo, 15 April 2020, di komplek Masjid Arofah, Jemursari Surabaya. Tahap pertama sembako yang dibagikan ada 400 buah. Berisi beras, mie instan, garam, gula, dan minyak goreng.
Rencananya, paket sembako ini akan disoatribusikan melalui sejumlah masjid di Surabaya. Diantaranya diberikan kepada marbot masjid dan warga kalangan bawah yang karena wabah ini kehilangan penghasilan.
Secara simbolis, bantuan sembako ini diserahkan Kartono, perwakilan dari BEC, Metta School dan Perkumpulan Longevitology kepada Ketua DMI Surabaya Arif Afandi dan Koordinator Gusdurian Jatim Yuska Harimurti.
Ikut serta dalam acara tersebut Sekretaris DMI M Munif dan Bendahara DMI M Jamil. Sejumlah koordinator wilayah yang akan membagikan sembako ikut menyaksikan sekaligus mereka yang akan mengirim ke sejumlah masjid di Surabaya.
Menurut Kartono, pandemi Corona ini merupakan persoalan kita bersama. Karena itu, sudah seharusnya semua bergotong royong untuk ikut meringankan beban warga yang terdampak wabah virus yang menyerang seluruh dunia ini.
Arif Afandi menambahkan, untuk memutus mata rantai penularan virus, kita semua harus jaga jarak. Juga mengedepankan pola hidup bersih dan sehat. Wabah ini akan mengubah pola hidup seluruh warga dunia termasuk warga Surabaya.
"Meski kita harus saling jaga jarak, namun hubungan batin antar manusia harus tetap terjaga. Wujudnya ya dengan saling membantu dan tolong menolong antar sesama," kata mantan Wakil Walikota Surabaya ini.
Selain pencegahan melalui protokol yang telah ditetapkan pemerintah, memikirkan dampak ekonomi warga juga penting. Banyak pekerja sektor informal yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan karena wabah ini.
Karena itu, lanjuta dia, berbagai komunitas lintas agama dan etnis ini berinisiasi untuk menggalang dana dan menyalurkan kepada warga terdampak. "Tentu 400 paket ini masih terlalu kecil untuk warga terdampak. Tapi kami akan terus bergandeng tangan menggalang kepedulian untuk mereka," tambahnya.
Kebersamaan ini yang penting. Dan ini yang dimungkinkan bangsa Indonesia tetap eksis meski dihantam wabah. "Sesuai spirit almarhum Gus Dur, kami terus merajut berbagai elemen bangsa untuk menghadapi persoalan kita bersama-sama," tambah Yuska.
DMI Kota Surabaya bekerjasama dengan EMCO Peduli juga melakukan penyemprotan disinfektan tanpa alkohol ke masjid dan musholla di Surabaya. Kegiatan ini akan mulai berlangsung akhir minggu ini.