Bebas Tanpa Kekerasan, Tercipta Keluarga Sakinah
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengingatkan, Keluarga Sakinah adalah bagian dari program perdamaian yang digaungkan oleh ‘Aisyiyah. Dengan merawat dan menguatkan kehidupan tanpa kekerasan dalam kehidupan adalah agenda-agenda perdamaian.
"Jadi perdamaian tidak saja dipahami untuk menyelesaikan konflik antar pihak tetapi memberikan bekal menjadikan kehidupan ini di songsong dengan kehidupan yang lebih baik," tuturnya.
Hal ini disampaikan Siti Noordjannah Djohantini saat menjadi narasumber dalam acara Perempuan Mengaji yang digelar oleh Majelis Tabligh PP ‘Aisyiyah, belum lama ini.
Noordjannah menegaskan, ‘Aisyiyah organisasi yang sangat amat besar yang tidak saja dilihat dari jumlah anggota, tetapi karena luasnya amal kegiatan yang dilakukan. ‘Aisyiyah berkomitmen memberikan perhatian pada masalah perempuan, anak, dan keluarga.
Prihatin Marakkan Kekerasan
Melihat kondisi sekarang ini, Noordjannah merasa prihatin dengan adanya permasalahan kekerasan, seperti kekerasan seksual dqn kekerasan rumah tangga. ‘Aisyiyah menyikapinya dengan cara memahami persoalan itu, dicarikan landasan agamanya, bagaimana kita memberikan solusi terhadap problem tersebut.
Selain itu, untuk menciptakan kedamaian menurut Noordjannah ‘Aisyiyah harus berpartisipasi. Dengan adanya masalah kekerasan tadi, ‘Aisyiyah menginisiasi dan memberikan solusi terkait dengan perdamaian.
“Merawat, mengembangkan dan membangun perdamaian adalah bagian dari dakwah, bagian dari tabligh yang harus terus menerus dikomunikasikan dan disosialisasikan agar tidak berorientasi atau lebih banyak berfokus pada hal hal yang tidak perlu,” terangnya.
“Perdamaian juga harus diwujudkan dengan keadilan, tidak mungkin ada sesuatu yang damai tanpa sebuah keadilan,” tegasnya.
Menurutnya, keadilan akan menciptakan kedamaian. Tetapi bangsa ini masih punya PR yang sangat berat, tidak sederhana, karena dengan jumlah warga negara yang begitu banyak, kalau tidak dikelola dengan begitu baik dan tidak memenuhi rasa keadilan sesuai dengan konstitusi maka visi perdamaian akan sulit tercapai.
Noordjannah menyampaikan tidak ada kedamaian, maka kesejahteraan hidup juga akan jauh, oleh karena itu untuk merawat dan membangun perdamaian kita mendorong untuk kehidupan yang adil.
“Apalagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bagaimana mungkin ada sumber daya yang dikuasai oleh segelintir orang yang membuat kehidupan bangsa ini terasa terzalimi, terasa tidak mendapatkan sebuah keadilan, bagaimana juga hukum harus berjalan dengan penuh keadilan jangan sampai tajam ke bawah tumpul ke atas. Termasuk juga pandangan laki-laki perempuan, kesetaraan, tentu didasarkan ada nilai-nilai ajaran Islam.
"Oleh karena itu, kita merawat kita kuatkan usaha usaha kita untuk menebar perdamaian melalui banyak aspek, melalui kegiatan majelis tabligh, pendidikan, ekonomi, mulailah usaha usaha itu dari keluarga, dari sejak dini,” jelasnya, seperti dilansir laman muhammadiyah.or.id.
Advertisement