Bebas Kaca Mata Setelah Operasi Katarak, Mungkinkah?
Pernah mendengar atau bahkan mengetahui ada seseorang menjadi bebas kacamata setelah melakukan operasi katarak? Apakah operasi katarak bisa menjadikan pasien menjadi bebas kaca mata? Jawabannya adalah bisa.
Pada dasarnya orang yang didiagnosis oleh dokter mata punya gangguan katarak tak selalu harus menjalani pembedahan. Dokter mata biasanya akan melihat dulu tingkat katarak yang dialami oleh pasien. Jika penglihatan pasien yang mengidap katarak masih dibantu dengan menggunakan kacamata, maka dokter akan menyarankan untuk memakai kaca mata terlebih dahulu.
Katarak adalah sebuah kondisi di mana terjadi perubahan lensa mata yang seharusnya jernih menjadi keruh. Sehingga, obyek yang dilihat oleh penderita menjadi kabur dan tidak jelas. Katarak terjadi secara perlahan-lahan sehingga penglihatan menjadi terganggu seiring dengan tingkat kekeruhan lensa mata.
Penyebab katarak adalah karena proses degenerasi atau penuaan. Pada umumnya dimulai pada usia 50 tahun ke atas. Namun bisa juga terjadi sebelum menginjak usia tersebut.
"Bahkan bisa juga terjadi pada bayi," kata dokter Astrid Pricilia Syulianti, Sp.M dari Rumah Sakit Mata Undaan.
Penyebab katarak bisa bermacam-macam. Pertama, cacat bawaan sejak lahir. Kedua, masalah kesehatan seperti peradangan, diabetes pengaruh dari obat-obatan. Ketiga, karena kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol. Keempat, paparan sinar UV yang berlebihan. Kelima, riwayat keluarga yang menderita katarak. Keenam riwayat operasi mata sebelumnya.
Kata dokter Astrid, gejala utama pada katarak adalah penglihatan yang kabur. Biasanya, penderita mengeluh penglihatannya seperti berkabut atau tertutup asap.
Selain itu, penderita mengeluhkan silau di tempat yang terang. Atau penglihatan ganda. Memerlukan pencahayaan yang terang untuk membaca. Dan gejala terakhir yang biasanya terjadi pada penderita katarak adalah ukuran kacamata cepat berubah.
Jika Anda mengalami gangguan seperti itu, maka dokter tak akan serta merta memvonis Anda mengalami katarak. Melainkan, dokter akan melakukan beberapa diagnosis untuk menegaskan jika Anda memang mengalami katarak.
Beberapa diagnosis yang akan dilakukan dokter untuk mengetahui apakah pasien mengidap katarak atau tidak. Pertama pemeriksaan tajam penglihatan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat seberapa jelas pasien dapat melihat barisan huruf-huruf tertentu.
Kedua, pemeriksaan tekanan bola mata. Apabila tekanan bola mata normal akan dilakukan penetesan obat untuk melebarkan manik mata. Pasien akan menunggu selama 30 menit agar manik mata melebar.
Ketiga, setelah manik mata melebar, mata dokter akan memeriksa pasien dengan menggunakan slit lamp. Dengan alat ini akan dilihat mulai dari bagian depan mata. Dokter akan mengevaluasi ketebalan kataraknya. Kemudian dilihat juga kondisi bagian dalam mata.
Apakah katarak bisa sembuh dengan diobati?
Menjawab pertanyaan tersebut, dokter Astrid menyebut sayangnya satu-satunya cara yang efektif adalah dengan jalan operasi. Hingga saat ini belum ada obat-obatan, makanan atau tindakan tertentu yang bisa menghindari seseorang terhindar dari katarak.
Kapan yang tepat untuk melakukan operasi katarak?
Tergantung seberapa berat kondisi katarak yang dialami oleh seseorang. Apabila gangguan yang dialami masih bisa dibantu dengan menggunakan kaca mata, maka masih belum diperlukan operasi katarak.
Namun, apabila seseorang sudah mengalami kesulitan untuk melakukan kegiatan sehari-hari atau apabila kacamata sudah tak dapat lagi membantu, maka operasi katarak bisa dipertimbangkan.