Fikih Kebahagiaan: Bebaskan dari Kegelapan Menuju Cahaya
"Misi ketuhanan adalah membebaskan manusia dari dunia gelap menuju dunia bercahaya".
Tetapi
"Cahaya itu selalu menyakitkan bagi orang yang biasa hidup dalam kegelapan". (Platon).
Suatu ketika, KH Husein Muhammad diminta bicara soal Fiqh Kebahagiaan. Yakni Kebahagiaan Kolektif (al-Sa'adah al- Jamai'yyah) untuk Indonesia yang Inklusi. Maka KH Husein Muhammad menjawab bahwa ia harus dibangun atas dasar ilmu pengetahuan dan keadilan.
Ini sejalan dengan misi Nabi, sebagaimana disebutkan Al-Quran:
يخرجهم من الظلمات الى النور
"membebaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya".
Kegelapan adalah kebodohan dan kezaliman. Cahaya adalah ilmu pengetahuan dan keadilan.
Abu Bakar al-Razi, filsuf muslim besar, mengatakan :
"Tujuan tertinggi untuk apa kita diciptakan dan kemana kita diarahkan, bukanlah memeroleh kesenangan-kesenangan fisik, melainkan pencapaian ilmu pengetahuan dan mempraktikkan keadilan".
Imam Al-Ghazali (w. 1111 M), Hujjah al-Islam, sang argumentator Islam, menulis dalam bukunya: "al-Tibr al-Masbuk fî Nashihah al-Muluk":
وَفِى التَّوَارِيْخِ أَنَّ الْمَجُوس مَلَكَوا اَمْرَ الْعَالَمِ اَرْبَعَةَ آلافِ سَنَةٍ . وَكَانَتِ الْمَمْلَكَةُ فِيْهِمْ. وَإِنَّمَا دَامَتِ الَمَمْلَكَةُ بِعَدْلِهِمْ فِى الرَّعِيَّةِ وَحِفْظِهِمَ الْاُمُوْرَ بِالسَّوِيَّةِ. وَاِنَّهُمْ مَا كَانُوا يَرَوْنَ الظُّلْمَ وَالْجَوْرَ فِى دِيْنِهِمْ وَمِلَّتِهِمْ جَائِزاً. وَعَمَّرُوا بِعَدْلِهِمْ الْبِلَادَ وَاَنْصَفُوا الْعِبَادَ. وَقَدْ جَاءَ فِى الْخَبَرِ أَنَّ اللهَ جَلَّ ذِكْرُهُ اَوْحَى اِلَى دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام اَنْ أَنْهِ قَوْمَكَ عَنْ سَبِّ مُلُوكِ الْعَجَمِ فَإِنَّهُمْ عَمَّرُوا الدُّنْيَا وَأَوْطَنُوهَا عِبَادِى .(الامام الغزالى: التبر المسبوك فى نصيحة الملوك, مكتبة الكليات الازهرية, ص 50).
“Sejarah dunia telah mencatat bahwa bangsa Majusi yang dalam praktik ritualnya menghadap api pernah menguasai dunia, empat ribu tahun lamanya. “Mengapa bisa begitu lama bertahan?”. Al-Imam menjawab sendiri : “Karena bangsa itu diperintah dan dipimpin oleh tangan-tangan yang adil dan orang-orang yang bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya. Agama menurut mereka tidak membenarkan kezaliman dan penyimpangan. Ada sebuah hadits yang menyebutkan bahwa Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Daud, yang menyatakan : Hai Daud, hentikan kaummu mencaci-maki raja-raja/para penguasa asing. Karena mereka telah berjasa memakmurkan kota dan melindungi hamba-hamba-Ku ”. (hlm. 50).
Demikian pesan-pesan Keislaman dari KH Husein Muhammad. Semoga bermanfaat.
Advertisement