Beasiswa di Australia untuk Indonesia Kembali Dibuka Tahun 2023
Berbagai program beasiswa Australia untuk Indonesia kembali dibuka pada tahun 2023 mendatang. Program kerja sama antara Pemerintah Australia dengan Indonesia itu sempat terhenti karena dampak pandemi COVID-19.
Hal tersebut disampaikan Konsulat Jenderal (Konsul) Australia untuk Indonesia di Surabaya, Fiona Hoggart, dalam sebuah pertemuan dengan alumni Perguruan Tinggi Australia, di Hotel Aston Jember, Selasa, 08 November 2022 malam.
Pada kesempatan itu, Fiona mengatakan program kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Australia dalam bidang pendidikan sudah berlangsung sejak lama. Fiona merasa bangga kerja sama tersebut masih terus berlanjut hingga saat ini, meskipun sempat terhenti karena COVID-19.
Fiona memastikan, beberapa kerja sama tersebut akan diaktifkan kembali pada tahun 2023 mendatang. Banyak program beasiswa yang dapat dipilih oleh warga Indonesia yang ingin belajar di Australia.
“Tahun depan (2023) pasti akan banyak acara terkait program beasiswa. Harapan saya generasi berikutnya dapat mengambil kesempatan itu,” kata Fiona.
Beberapa program beasiswa yang dapat dimanfaatkan di antaranya program beasiswa Australia Awards. Program tersebut merupakan beasiswa yang diberikan kepada pelajar Indonesia yang ingin belajar di Australia.
Bagi yang berhasil diterima mendapatkan beasiswa Australia Awards akan mendapatkan beberapa fasilitas, berupa tanggungan biaya pendidikan penuh di Australia, biaya hidup, tunjangan kemandirian saat pertama kali tiba, asuransi kesehatan mahasiswa luar negeri di Australia, serta beberapa fasilitas lainnya.
Selain Program Beasiswa Australia Awards, juga ada program beasiswa lainnya, seperti Split Site Master Program. Bagi yang diterima Program Split Site Master Program, akan mendapat fasilitas belajar selama 1 tahun di Australia dan satu tahun di Indonesia.
Kemudian juga ada Australia Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) atau Program Pertukaran Pemuda Antar Negara. Selain itu juga ada Australia Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) atau Program Pertukaran Muslim Australia Indonesia.
Seluruh program tersebut, akan dibuka kembali bersamaan dengan peringatan beasiswa kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Australia yang ke 70, tahun 2023 mendatang.
Karena itu, Fiona meminta alumni Perguruan Tinggi Australia membantu menyosialisasikan program beasiswa tersebut kepada masyarakat Indonesia. Agar generasi berikutnya juga bisa merasakan belajar di Negeri Kanguru.
“Selain beasiswa, juga ada program melalui proyek alumni Grant Scheme. Berupa bantuan sosial sebesar Rp 100 juta. Program ini khusus alumni perguruan tinggi Australia,” pungkas Fiona.
Sementara itu, salah satu alumni Perguruan Tinggi Australia, Prof. Slamin mengapresiasi atas terselenggaranya pertemuan para alumni Perguruan Tinggi Australia yang diinisiasi oleh Fiona Hoggart. Pertemuan pertama kali itu dapat menambah jaringan.
Sebagai orang yang sudah tiga kali kuliah di Australia, pria yang juga Wakil Rektor I Unej itu berjanji akan menginformasikan program beasiswa tersebut kepada warga Indonesia.
“Saya akan membantu menyosialisasikan program tersebut. Saya alumni sejak diploma hingga doktor di Australia. Benar-benar sangat bermanfaat program tersebut,” kata Slamin.
Advertisement