BBM Naik, Pakar Unair Sebut Angka Kemiskinan Bakal Meningkat
Pakar ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair), Imron Mawardi mengatakan kenaikan harga BBM akan menimbulkan dampak sangat luas. Di antaranya, kenaikan biaya transportasi yang berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan barang-barang lainnya.
"Dalam waktu relatif cepat harga barang-barang akan mengalami kenaikan akibat naiknya harga BBM ini. Semua harga barang-barang pasti akan naik, karena biaya transportasi juga naik," kata Imron kepada Ngopibareng.id Senin, 5 September 2022.
Imron menjelaskan, suatu barang atau produk sampai ke tangan masyarakat harus melewati proses distribusi yang cukup panjang. Pada proses tersebut tentunya ada komponen biaya transportasi cukup tinggi.
"Hampir semua barang akan naik, sebabnya semuanya disalurkan dengan proses distribusi. Begitu juga dengan bahan baku, ketika bahan baku sampai di pabrik harganya juga naik. Ini kenapa disebut dampaknya multiplayer, tidak hanya satu semua memiliki efek ganda," ujar Wakil Dekan II Fakultas Teknologi Maju dan Multidisplin Unair.
Ia memprediksi, tingkat inflasi pada akhir tahun 2022 akan mencapai angka 8 persen. Bahkan, menurutnya, pada bulan September ini angka inflasi akan naik secara signifikan.
"Pada bulan Juli saja angka inflasi kita sudah 4,9 persen. Saya perkiraan sampai akhir tahun bisa mencapai 8 persen inflasinya," imbuhnya.
Imron menambahkan, tingkat inflasi yang tinggi ini juga akan menimbulkan masalah lainnya, yakni daya beli masyarakat yang menurun. Kalau daya beli turun, artinya orang-orang yang rentan miskin bisa jadi miskin. "Otomatis kemiskinan akan meningkat," terangnya.
Seperti diketahui, ekonomi Indonesia ditopang oleh daya konsumsi masyarakat sebanyak 56 persen. Bila daya konsumsi menurun, ekonomi juga akan terganggu.
Ia pun berharap, pemerintah benar-benar memiliki skema yang baik untuk menekan dampak tersebut. Tidak hanya bantuan sosial yang diberikan secara sementara kepada masyarakat, tapi jangka panjangnya juga harus dipikirkan oleh pemerintah.
"Memang pemerintah memberikan bantuan sosial tapi ini kan hanya 4 bulan, hanya sementara. Jangka panjangnya daya beli masyarakat akan turun dan kesejahteraan masyarakat akan turun. Ini yang harus diperhatikan oleh pemerintah," pungkasnya.